tag:blogger.com,1999:blog-19393798796718480412024-03-05T08:24:34.704-08:00Fitra Mitsuiif you like something, you can do that
but, if you can do something, it doesn't mean you like that.Fitra Mitsuihttp://www.blogger.com/profile/18120297234212029470noreply@blogger.comBlogger20125tag:blogger.com,1999:blog-1939379879671848041.post-9092580505738227022011-12-17T05:13:00.001-08:002011-12-17T05:17:01.679-08:00Controversy L.O.V.ETanggal 4 november 2011 adalah tanggal jadian Belle dan pangeran. Percaya atau nggak, kita nggak terlalu melakukan banyak PDKT. Hanya sms gombal selama 2 minggu. Setelah itu,dia menyatakan kalau dia juga sama aku dan dia bertanya di balkon sekolah. Mau dibawa keman hubungan kita? Ahahahahahah<br />
<br />
Dia ingin kita komitmen *itu termasuk penembakan nggak sih? Ohohoho<br />
<br />
singkatnya, kita jadian di hari itu, jumat. Trus sabtu-minggu masih hari milik bersama. Belum ada yang mengusik hubungan kita. Hingga teman-temanku mulai mengintervensi hubungan aku sama pangeran. Alasan mereka, mengapa harus sama pangeran? Pangeran kan temennya mr. Y (lelaki yang rajin menunggu cintaku). Aku sampe harus berdebat, nangis, dll. Pangeran juga sempat di sidang sama temen-temenku. Hemmmmm<br />
<br />
mr. Y. Dia adalah sosok lelaki baik. Dua tahun yang lalu, dia sudah memiliki perasaan denganku. Dia sudah menembakku sebanyak 2x. Banyak pemberian yang dia berikan. Pengorbanannya pun tak terhitung. Dari kiriman pulsa, komik doraemon, jersey chelsea, jaket arsenal, gantungan kunci, kain bali, sendal ungu, hampir tas batik. Tapi aku udah keburu lelah. Dia memberikan banyak material.. tapi tak satu pun kepingan hatiku berpihak padanya. <br />
<br />
Di bali adalah kenangan bersama mr. Y. Kami sempat ngobrol di dinginnya malam. Dia sempat menemaniku makan malam di jogja. Sms tak pernah putus sepanjang perjalanan. Namun, hatiku masih membatu. Entahlah... aku melihatnya hanya sebagai seorang teman spesial. Bukan sebagai kekasih. Titik. <br />
<br />
Benar saja, setelah dari Bali, aku dan dia seperti ujung magnet. Lebih tepatnya,aku yang menjaga jarak. Aku memang labil. Aku nggak mau dikaitkan dengannya lagi. Entah mengapa. Aku mencoba menata hidupku yang nggak jelas. Hingga akhirnya secara asal-asalan aku meminta kepada teman-temanku untuk ngecengin aku sama lelaki lain. Seorang lelaki tinggi berparas tampan dengan kulit putih. Sebut saja Yanda (mr Y dan Yanda itu beda). Yanda membuatku terbang..... dia sangat perfect. Sayangnya, dia tak sebaik yang aku pikirkan. Tragedi blog membuktikan semuanya. *enggak perlu dijelaskan. Intinya rasa itu hilang begitu saja... yanda gone....<br />
<br />
<br />
September is the worst. Hingga, pangeran masuk perlahan ke relung hatiku.banyak persamaan dengan pangeran membuatku nyaman. Sama-sama suka madrid. Sama-sama suka gombal. Sam-sama suka baca novel. Kita punya prinsip yang sama. Dia juga charming <br />
Awalnya, kita dekat di sms aja. Setiap ketemu disekolah, kita selalu canggung. Tapi setelah dia jujur tentang perasaannya ke aku, begitu pula denganku, kita jadi lebih santai bila ketemu. Apalagi semenjak jadian. Pangeran yang egois bertemu dengan Belle yang batu. Entah kenapa aku sayannggg banget sama dia. Aku nggak mau kehilangan dia. Aku yakin, pangeran adalah someone whom Allah sent to me. He is the best for me. <br />
<br />
Bersama pangeran dan motor RX kingnya *wkwkwk aku bisa menjadi diriku sendiri. Aku bisa terlihat gila, baik, kocak, jayus dll. Aku nggak perlu malu melakukan hal konyol. Karena aku tau, pangeran emang ngertiin aku dan dia udah kebal sama tingkahku....:D<br />
<br />
Well, for mr. Y. You are my special friend. If you wanna be angry with me or pangeran, please did it in front of us! Don’t avoid me like that. I just hope that you will find the best oneFitra Mitsuihttp://www.blogger.com/profile/18120297234212029470noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1939379879671848041.post-89506731189926495342011-11-05T05:54:00.000-07:002011-11-05T06:09:30.519-07:00TODAY WAS A FAIRYTALE :)04-11-11<br />
<br />
GOD heard my wish. <br />
It gave me someone whom i love and he loves me too<br />
His name is Bagus Aditya Muslim<br />
the actually, i have interested to him since one year ago<br />
but, i didnt wanna take it seriously<br />
today, on balcone, he asked my feeling. <br />
firstly, i am doubt<br />
i am doubt because in the short time, we will face the national examination<br />
i am afraid i will fail cause of love<br />
but, when he stared my eyes deeply, i am sure his love is true<br />
and i am sure that we can support each other to get the most favourite university<br />
<br />
well, right now, we are in relationship. <br />
we will through the teenagers love till the end (i dont know)<br />
FIGUS <br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOMB53ZcFbd3jZnNAGMBtrY7mId2Th6wFI7UtkfD26dmWct48l12RblUehFuoYjiJT9avjHf8aMjKUssehbpDKLHdpFcB6UzFc4t4a_V-2Wb5O_EO9pcKgQ3oZavX1QlAZAW5V6Dltw08/s1600/040320112723.jpg" imageanchor="1" style="margin-left:1em; margin-right:1em"><img border="0" height="320" width="246" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOMB53ZcFbd3jZnNAGMBtrY7mId2Th6wFI7UtkfD26dmWct48l12RblUehFuoYjiJT9avjHf8aMjKUssehbpDKLHdpFcB6UzFc4t4a_V-2Wb5O_EO9pcKgQ3oZavX1QlAZAW5V6Dltw08/s320/040320112723.jpg" /></a></div>Fitra Mitsuihttp://www.blogger.com/profile/18120297234212029470noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1939379879671848041.post-30338948973147108182011-10-27T08:07:00.000-07:002011-10-27T08:07:02.766-07:00DIA DIA DIADIA PERNAH MAIN KE RUMAHKU TIGA KALI. <br />
DIA YANG SELALU PULANG LARUT.<br />
DIA SELALU MEMPERPANJANG OBROLAN.<br />
DIA YANG SELALU MENATAP MATAKU KETIKA AKU BERBICARA.<br />
DIA SELALU DIUSIR AYAHKU UNTUK SEGERA PULANG.<br />
DIA YANG KONYOL.<br />
DIA YANG PERNAH AKU MAKI.<br />
DIA YANG SESEORANG PUJA.<br />
DIA ANEH.<br />
NAMUN, DIA SEPERTI MEMBERI HARAPAN PADAKU.<br />
SAYANGNYA, AKU TAK MAU DENGANNYA.<br />
AKU MEMANG SUKA PADANYA.<br />
TAPI AKU TAK PERNAH MENCINTAINNYA SEDETIK PUN, SETETES DARAHKU PUN, DAN SEKEDIP MATA PUN....<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjvdK8wquT15tzs9Xr-mktyqWA-1EpeC0R82D4l-lnmKVWSdM7trFhx-re8Vc0Rj-qxZmTeH1R_d_W-mJMreFmyUVDZrriJX4N-kpLJcbM09N9GOWY2ByfbRcawHGUI4rccrNsMEaEI25U/s1600/Photo0830.jpg" imageanchor="1" style="clear:left; float:left;margin-right:1em; margin-bottom:1em"><img border="0" height="256" width="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjvdK8wquT15tzs9Xr-mktyqWA-1EpeC0R82D4l-lnmKVWSdM7trFhx-re8Vc0Rj-qxZmTeH1R_d_W-mJMreFmyUVDZrriJX4N-kpLJcbM09N9GOWY2ByfbRcawHGUI4rccrNsMEaEI25U/s320/Photo0830.jpg" /></a></div>Fitra Mitsuihttp://www.blogger.com/profile/18120297234212029470noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1939379879671848041.post-3826746010759525542011-09-08T04:23:00.000-07:002011-09-08T04:23:57.824-07:00Time Is UpTime Is Up<br />
Love is hurt<br />
Love is toxic<br />
Love is bitter<br />
Love is jerk<br />
And LOVE is HIM<br />
<br />
You added his FB<br />
You commented his status<br />
You followed his twitter<br />
You retweeted his tweet<br />
You watched his video on youtube<br />
You always like his video<br />
You read his blog everytime<br />
You inscribed his name on the big tree<br />
You paste his picture on the wall<br />
You bite your nile when he walks On by<br />
You smiled to him continuely<br />
Time Is Up!!!<br />
Time <br />
Is <br />
Up<br />
But all those things are futile<br />
He never relize your coming<br />
He never turn to you<br />
And reraly you’ve got the worst news<br />
He had liked HER since two months ago<br />
He adores HER dangerously<br />
Your heart fall into pieces<br />
<br />
Time Is Up<br />
<br />
When i lie on my bed, i am wondering<br />
I lift my hands, i pray to the God<br />
I love him, but he doesn’t<br />
I care about him, but he doesn’t<br />
I know him, but he doesn’t<br />
I dream his face, but he doesn’t<br />
I wait him everymorning, but he doesn’t<br />
I seek him on the balcone, but he doesn’t<br />
I miss him, always, in the midnight<br />
But he never do the same way<br />
I am Down. Down. Down<br />
<br />
Suddenly, i hear the God’s whisper<br />
“For many days you were wasting your time. Leave him. Burn his memories & change your mind.<br />
He isn’t the right one. Later, i will send you THE RIGHT ONE in THE RIGHT TIME “<br />
For a moment. I wake up. <br />
Standing up with the new spirit.<br />
I’ll say TIME IS UP <br />
TIME IS UP FOR YOUFitra Mitsuihttp://www.blogger.com/profile/18120297234212029470noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1939379879671848041.post-29749679305684124292011-07-09T00:26:00.000-07:002011-07-09T00:26:00.468-07:00<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-2SUHpMGR4P5iFEAdhzlfI1VhEMGeMWJVqA3oqPOEe7_RNzsPGlhBioQ2WlAtYlf0JGAU0DgqybvqQiaxbV4XrwEiWyJM-hLLVdWEpyRhlXldK2id3QtDx8JF-s90Lcc2fKdTpARPk8o/s1600/Foto0400.jpg" imageanchor="1" style="margin-left:1em; margin-right:1em"><img border="0" height="400" width="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-2SUHpMGR4P5iFEAdhzlfI1VhEMGeMWJVqA3oqPOEe7_RNzsPGlhBioQ2WlAtYlf0JGAU0DgqybvqQiaxbV4XrwEiWyJM-hLLVdWEpyRhlXldK2id3QtDx8JF-s90Lcc2fKdTpARPk8o/s400/Foto0400.jpg" /></a></div>Fitra Mitsuihttp://www.blogger.com/profile/18120297234212029470noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1939379879671848041.post-53577334252925998742011-07-08T19:01:00.000-07:002011-07-08T19:01:45.171-07:00All I did is for youIt happened on holiday<br />
Every morning I always figure it out<br />
I thought how to make you happy<br />
I thought how to make you closer with him<br />
I thought how to persue your dream<br />
I thought you…always<br />
<br />
Maybe I was closer with your boy<br />
But, I did it for you<br />
Maybe i know him more than you<br />
But, I want to tell you all ‘bout him<br />
Maybe you think that I love your boy<br />
But, you are wrong<br />
I never wanna let you down<br />
All I did is fix your trouble<br />
All I did is for making you happy<br />
All I did is for you<br />
<br />
Don’t trust anyone <br />
Just trust me<br />
<br />
I know your strong feeling with him<br />
I’ve seen you cry<br />
So, it was impossible to me to cheat on you<br />
I just wanna you be a cheerful girl<br />
No more sadness<br />
No more crying<br />
Just smile in your face<br />
<br />
Sorry if it didn’t work<br />
I have tried hard<br />
Please forgive meFitra Mitsuihttp://www.blogger.com/profile/18120297234212029470noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1939379879671848041.post-36439671707262255792011-05-31T02:58:00.000-07:002011-10-27T07:59:24.035-07:00Hay Dude!<font face = "arial pink" = "7" color = "torquoise"> Hay Dude! </font><br />
<br />
<font face = "comic sans" size= "5" color = "pink"> Firstly, I was not surprised on your presence<br />
Firstly, I was too busy with my duty<br />
Firstly, I didn’t attract to any cute boys<br />
Firstly, I just loved my self <br />
Firstly, I never sought you<br />
But suddenly, I smelled your love cologne<br />
<br />
Now, I always skip my breakfast<br />
Now, I always go to school earlier<br />
Now, I always go through parking lot<br />
Now, I always try to find your scooter from balcony<br />
Now, I always wait you walking my class<br />
I want to swing my hand and say<br />
<br />
Hay dude, <br />
I’m here<br />
I’m the one who adores you<br />
I’m the one who looks at you from a distance<br />
I’m the one who chuckles on you with my pals<br />
I’m the one who smiles at you all the time<br />
All I wanna say<br />
Hay dude, <br />
Turn around your heart<br />
Exactly you will see my big-red heart<br />
My heart has been burned by your sharp sight<br />
I’ll never get bored staring at you<br />
Please dude, look at me and say hay… <br />
<br />
You had black-short hair<br />
You had big nose<br />
You had bright eyes<br />
You had fair skin<br />
You were cute friendly boy<br />
You had gorgeous smile<br />
I couldn’t resist your charm<br />
I’ll always watch your single day<br />
I’ll always be grinning when you did crazy thing<br />
I stammer when I talk with you<br />
I am nervous when my pals scream your name <br />
My blood boil when you walk on by me<br />
<br />
But I realize something wrong<br />
You have loved someone else<br />
More pretty and more famous <br />
She has everything inside<br />
Sometimes I wanna say <br />
God isn’t fair<br />
In my prayer I always wish<br />
I wish you’ll see me<br />
I wish you’ll know my name<br />
I wish we can be closer<br />
I wish we can build something better<br />
And that’s why I trust that God does exist!<br />
You're the only one<br />
That I've been needing<br />
And I don't want to be<br />
Lonely anymore<br />
All I want to say is <br />
Hay dude, I’m here! </font>Fitra Mitsuihttp://www.blogger.com/profile/18120297234212029470noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1939379879671848041.post-24697633066715645512011-05-21T17:27:00.000-07:002011-05-21T17:27:36.089-07:00<font face = "comic sans ms" size = "20" color = "blue"> 6 Months </font face><br />
<br />
<font face = "Arial Narrow" size = "5" color = "green"> August is our first month<br />
I just like a pretty princess in this world<br />
A princess who just found a gentle prince<br />
I was proud to posses you<br />
September is your first coming to my home<br />
We chatted under the sparkle stars<br />
We share our childhood each other, laughing and giggling together<br />
You made me sure ‘bout that night<br />
October is a grey month<br />
We involved a little quarrel cause of worthless problem<br />
But you soon made me realize again<br />
And you’ve got my love back<br />
November is the distrustful month<br />
You never play to my house again<br />
You are slightly different<br />
I don’t know where you are<br />
December is the desire month<br />
You made my holiday colourful <br />
Even though we were separated by long distance<br />
You never be tired to call me<br />
<br />
Nevertheless, we must separate<br />
6 months are not a short time<br />
Probably we weren’t always together<br />
While, my heart always close in yours<br />
6 months have changed my life<br />
And during those times you are always supporting my dreams<br />
No deep love calling anymore<br />
<br />
Do you still remember with movies that we have watched?<br />
I save those tickets in my diary<br />
I circle those by love signs for us<br />
Do you still remember with a ‘satnite fried rice’ and the green hat?<br />
To regret, it won’t ever happen anymore<br />
Let it burry in the deepest valley<br />
6 months have finished<br />
Only 6 months<br />
<br />
January I didn’t rather believe you<br />
But, you made me sure again. <br />
You said ‘don’t worry, we will be ok’<br />
Otherwise, in the middle of February, 13 at 19.30 pm<br />
It is surely over <br />
I wish my decide is the best for us<br />
Let’s to catch our dreams<br />
<br />
6 months are just 6 months<br />
But our friendship is eternally </font face>Fitra Mitsuihttp://www.blogger.com/profile/18120297234212029470noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1939379879671848041.post-74333277979450121922011-05-16T18:13:00.000-07:002011-05-16T18:13:54.974-07:00my holiday 2010Holiday on 2010<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjkRlDT4809zIAAObLvAymZ1suGlmN56JzX0gm_uSkqCQTTZG5QVdMHsw6cCZL6LpGp3D_vKL8tyCCjFQLEbGEAydvqieTOraYvwD8JYyaVpWIgW5Kcfim_brYOc-Sg8kmuY0Oj6D6HEy4/s1600/ade+053.JPG" imageanchor="1" style="clear:right; float:right; margin-left:1em; margin-bottom:1em"><img border="0" height="240" width="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjkRlDT4809zIAAObLvAymZ1suGlmN56JzX0gm_uSkqCQTTZG5QVdMHsw6cCZL6LpGp3D_vKL8tyCCjFQLEbGEAydvqieTOraYvwD8JYyaVpWIgW5Kcfim_brYOc-Sg8kmuY0Oj6D6HEy4/s320/ade+053.JPG" /></a></div><br />
Yipppiii, it is time to holiday! <br />
Ya, setelah 1 tahun menghabiskan waktu bergelut dengan rutinitas yang itu itu aja (sekolah-sekolah doang) aku dan keluargaku memutuskan untuk holiday di rumah tante tercinta. Yaitu adik kandung ibuku, Tante Ies. Kebetulan suaminya, Om Ato baru aja keluar dari rumah sakit. Jadi kami sekalian menjenguk beliau. <br />
Tepatnya tanggal 24 Desember 2010 aku, ibu, ayah dan kakak ku (Mba Afi), pakde Nino, Bude Nino, dan bang Kodi berangkat menggunakan mobil yang dikendarai bang Kodi. Kira-kira kita berangkat jam 7 pagi. Pakde Nino duduk disebelah bang Kodi. Sementara Ibu, Ayah, dan bude Nino duduk di bagian tengah. Dan aku serta Mba Afi menduduki tempat duduk bagian belakang. <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiICPCWhyYQc1xUBffEd0J1JUCxOubcFfQjm-PLA-v3ifRMTiB20Icj3-Xlk39lnkf-rkD4d9uuXVWlOV0QDyVhu76wTirfHQMS9m-TJI5iZH5YHjCppLEsHRhEEMCHtKws9BO1MGmXek8/s1600/ade+011.JPG" imageanchor="1" style="margin-left:1em; margin-right:1em"><img border="0" height="150" width="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiICPCWhyYQc1xUBffEd0J1JUCxOubcFfQjm-PLA-v3ifRMTiB20Icj3-Xlk39lnkf-rkD4d9uuXVWlOV0QDyVhu76wTirfHQMS9m-TJI5iZH5YHjCppLEsHRhEEMCHtKws9BO1MGmXek8/s200/ade+011.JPG" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6iVHKiX9-R1vq2Gg4Dt9fMjqv_LQrnkPo03HH-aRa-oPz_JForLYo8KWDxpyF3nZgdjEfghZZfbXhTb9hYlCvOwbXZFiG7xoBslriE8IG9qcXXZrpQzkFj4anm6kYjQjvXJSrw71N5YY/s1600/ade+054.JPG" imageanchor="1" style="clear:left; float:left;margin-right:1em; margin-bottom:1em"><img border="0" height="240" width="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6iVHKiX9-R1vq2Gg4Dt9fMjqv_LQrnkPo03HH-aRa-oPz_JForLYo8KWDxpyF3nZgdjEfghZZfbXhTb9hYlCvOwbXZFiG7xoBslriE8IG9qcXXZrpQzkFj4anm6kYjQjvXJSrw71N5YY/s320/ade+054.JPG" /></a></div>Selama perjalanan aku dan mba Afi hanya mendengarkan musik dari handphone kami. Setelah itu kami ngemil, lalu tidur. Itu-itu saja yang kami lakukan di dalam mobil. Singkatnya kami sampai di Purworejo sekitar jam 8 malam. Kami disambut hangat oleh tante Ies dan Om Ato serta adik-adik sepupuku (dek Angger, dek Diki, dan dek Dio). Dan setelah ngaso sebentar aku langsung mandi berdua dengan Mba Afi. Byurrrr anyessssss. Dan akhirnya kami menutup malam ini dengan terlelap tidur diatas sprei AC MILAN nya dek Dio dan dek Diki. *hhhaaaa serasa di San Siro <br />
<br />
Paginya, setelah solat subuh, aku, Mba Afi, Ibu, Pakde dan Bude jalan-jalan pagi sekalian menilik pekarangan ibu yang tak jauh dari rumah tante. Didepannya kan ada lapangan tuh. Aku langsung lari bolak balik sendirian aja tuh. Hhheee enak banget udaranya. Beberapa menit kemudian kita balik lagi ke rumah dan langsung sarapan. Oh ya, sambil sarapan aku dan dek Dio nonton sponge bob lho. *hhhaaa udah gede masih aja nonton itu ckck<br />
Tak lama ibu bilang sama aku dan Mba Afi kalo hari ini ada rencana mau ke wisata Merapi yang namanya KETEP. Waw kita langsung antusias banget. Cepet-cepet mandi deh. habis itu dandan bentar dan langsung cao deh. kali ini bude dan pakde nggak ikut. Jadi cuma Ayah yang menemani bang Kodi. Sementara aku, ibu, dan Mba Afi duduk di tengah. Serta dek diki dan dek Dio di belakang. <br />
Dalam perjalanan ke Magelang memakan waktu sekitar 2 jam. Jujur perjalanannya nggak enak banget. Abis AC mobil rusak. Sementara mau buka jendela, debunya banyak banget. Jadi serba salah deh. Sesampainya di KETEP. Udaranya dingiiinnnn banget. *beda banget sama di perjalanan tadi. Setelah itu aku langsung siap camdig dan langsung cekrak cekrek. Hhhiiiii<br />
Enaknya di sini aku, mba Afi, dek Diki dan dek Dio narsis banget. Foto-foto di atas papan nama wisata, di tangga, di depan teater KETEP, dll deh. Sampe banyak banget tuh fotonya. Dan tentunya kita nggak mau ketinggalan ngliat dokumenter tentang merapi di teaternya. Sambil nunggu, kita berempat plus bang Kodi foto-foto lagi. *hadoh dimaklumi ya. dan ini dia hasil jepretan digicam kita<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgfoPa9scJBH_vmiKyZxiCHMUeonoT8fn_5ZY9FfRUIkQ2EOoD-M9gEnhu3ihA2JdkZNtKgZ9Yxk37sRtrGRknIk3VK2q7bR9w0qX4l3vBNNVrOErsy3ENeU7CCqurQJMs5H2p3yPuQ8ow/s1600/ade+023.JPG" imageanchor="1" style="margin-left:1em; margin-right:1em"><img border="0" height="150" width="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgfoPa9scJBH_vmiKyZxiCHMUeonoT8fn_5ZY9FfRUIkQ2EOoD-M9gEnhu3ihA2JdkZNtKgZ9Yxk37sRtrGRknIk3VK2q7bR9w0qX4l3vBNNVrOErsy3ENeU7CCqurQJMs5H2p3yPuQ8ow/s200/ade+023.JPG" /></a></div><br />
<br />
Beberapa jam kemudian kita memutuskan untuk pulang. Di perjalanan aku tak henti-hentinya bersyukur sama Allah karena bisa di kasih kesempatan untuk melihat Merapi dan daerah yang terkena abu vulkanik. Pohon kelapa banyak yang merunduk. Tanah tertutup abu. Dan kali yang aku liat ditengah perjalanan. Disana batu-batunya besar-besar banget. Besarnya segede truk pengangkut pasir. Dan tak mau menyia-nyiakan, kita langsung foto-foto lagi deket batu terbesarnya.<br />
Sempat makan siang dengan gurame gede. Aku kekenyangan banget. Jadi di perjalan pulang aku tertidur. Malamnya aku memilih nggak makan lagi dan tidur-tiduran aja sambil nonton OVJ. Karena lelah, jam 9 malam aku masuk ke kamar dan naik ke tempat tidur. Hemmmm bobok malem yang nyenyak<br />
<br />
***<br />
Esoknya ibu bangunin aku pagi-pagi. Solat subuh dan minum air putih hangat. Setelah itu baru makan gorengan. Eh ternyata ibu nyuruh aku dan mba Afi buru-buru mandi. “emang mau kemana bu?” tanya aku bingung sambil ngeliat ibu ngobrak-ngabrik tas. <br />
“mau ke pantai” jawab ibu singkat.<br />
“pantai mana dulu nih?“ sambar mba Afi yang lagi ngumpulin nyawa diatas tempat tidur.<br />
“Pantai GELAGAH.“<br />
„“Yah...“ saut kami berbarengan<br />
Aduh GELAGAH tuh udah sering banget bagi kita berdua. Kita udah 2x ke sana. Kan jadi basi. Tapi mau gemana lagi. udah jam 6 pagi lewat aja kita belum mandi. Dan kalau mau ke pantai Jogja, nyampenya bakal siang karena jauh banget. Yo wiss ikut kata ibu aja. <br />
Udaranya segerrrr banget di perjalanan. 4 jendela mobil di buka lebar. Melewati jalan kampung yang asri. Sawah, rumah sederhana, pohon, parit, hutan lebat menjadi pemandangan yang sulit aku temuin di jakarta. Well, aku mba Afi stay tone dengan hape kami. Sedangkan apa yang dilakukan dek Diki dan dek Dhio? Hemmm, dibelakang mereka tidur nggak ya? Hhhaaaa<br />
Sesampainya di pantai GELAGAH malah hujan deras. Jadilah sekitar 10 menit kita nunggu reda. Setelah 10 menit, aku, mba Afi, ayah, ibu, dek Diki, dek Dhio dan bang Kodi memberanikan diri untuk ke tepi pantai. Alhamdulillah sudah reda. <br />
WAW. Subhanallah banget deh. Perlahan matahari muncul. Rame banget pengunjungannya. Ombaknya juga lumayan besar. Huuuuaaaaa aku udah nggak sabar ke tengah. Awalnya aku agak malu-malu. Dengan memakai kaos ungu, celana ¼ dan kerudung coklat *aduh nggak mecing banget. Hhhaaa aku agak takut-takut melangkah ke tengah laut. Tapi setelah bertaruh dengan dek Dhio, aku mau duduk di tengah laut yang masih dangkal. Kira-kira ini dialog singkat kami berdua. <br />
“Dek, ayo kita duduk. Masa cuma berdiri doang”<br />
“Ayo basah-basahan mba”<br />
“Ayo, duduk” (sambil mencoba perlahan jongkok diatas air)<br />
“Yaudah mbak duluan”<br />
“Yah, kamu duluan dong dek” (berdiri lagi)<br />
“Yah, ntar basah. Aku nggak bawa baju ganti”<br />
“Aku juga nggak bawa. Tapi kan naek mobil. Gpp lah. Ayo!”<br />
“Apa aku lepas aja baju ya mbak?”<br />
“Yaudah.”<br />
“Tapi...(bingung sambil mengibas-kibaskan bajunya)”<br />
Ini yang bikin bingung. *dasar remaja labil. Mau mandi di laut aja bingung baget. Wakwakwakwak. Setelah beberapa kali berdebat dan bertaruh. Aku memulai perang ciprat-cipratan air dengan mba Afi, lalu dek Dhio. Dan kita bertiga kompakan nyipratin dek diki dari belakang. Wihhhh basah semua. Dan ini alasan kami ke ibu dan ayah yang hanya berdiri di tepi pantai. „“Bu, mandi sekalian di laut ya. Tapi pake baju lah....yayayaya?“ aku teriak. <br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgXjpzA58JHhMjYzBRY3ayX0LaHP6_1e2-A7tC0kf06TJzsmtx0SPiRGafXAHtLJapixFBwzdFyVRtQ2-wiZsZ-08iJxKBirAYol_8a3GgX7X7Qxw20SVQCnb7oO5HWmaDVh8qa9hJo6JA/s1600/ade+170.JPG" imageanchor="1" style="clear:left; float:left;margin-right:1em; margin-bottom:1em"><img border="0" height="240" width="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgXjpzA58JHhMjYzBRY3ayX0LaHP6_1e2-A7tC0kf06TJzsmtx0SPiRGafXAHtLJapixFBwzdFyVRtQ2-wiZsZ-08iJxKBirAYol_8a3GgX7X7Qxw20SVQCnb7oO5HWmaDVh8qa9hJo6JA/s320/ade+170.JPG" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjNi7h407pKoYvb_hX7ezHoazsQIMhE33iW21EB0GShlR8duVOP3XFu-CLEDxKY0wzAgiwjWRx_i89OetmKQhwBC7DGc11w0G2NYomL-bzGINBv05oeqsYxs12qRg-jtudrtVLA1Gl0rvk/s1600/ade+178.JPG" imageanchor="1" style="margin-left:1em; margin-right:1em"><img border="0" height="300" width="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjNi7h407pKoYvb_hX7ezHoazsQIMhE33iW21EB0GShlR8duVOP3XFu-CLEDxKY0wzAgiwjWRx_i89OetmKQhwBC7DGc11w0G2NYomL-bzGINBv05oeqsYxs12qRg-jtudrtVLA1Gl0rvk/s400/ade+178.JPG" /></a></div><br />
<br />
Setelah mendapat persetujuan, aku langsung duduk dan berserah diri digulung ombak berkali-kali. Aku ngikutin dek Dhio dan dek Diki ke tengah. Lalu mundur diterjang ombak. Tak jarak tuh air laut keminum. Tapi seru duongggg. Baru kali ini aku ke pantai ampe mandi-mandi gini. <br />
Tak ketinggalan kita foto-foto lho! Wihhhhhhhhh seru banget liburan kali ini. akhirnya, kita puas dan memutuskan untuk pulang. Waduh mobilnya bakal basah dan banyak pasir tuh. *hhheeeee<br />
Sebelum pulang ke rumah, ibu mengajak kita untuk sarapan diluar aja. Jadi kita nyari resto dulu deh. Pilihan akhir jatuh ke BAKSO SIPUT. Bukan makanan siput atau seafood. Tapi hanya bakso saja. *tau tuh kenapa bisa dibilang siput. Mungkin nama pemiliknya pak siput. Setelah kenyang, kita beli oleh-oleh dulu. LANTING dan BAKPIA dong! Setelah itu baru pulang deh...... langsung mandi karena gatel!!!!!!! Kyyyyyaaaaaaa<br />
<br />
***<br />
<br />
Abis mandi aku baca majalah gadis sebentar dan langsung ketiduran sampe asar. Sholat jamak qodo takhir deh. Abis itu makan pakai telor ceplok. Dan nonton glee *hhhaaa aduh malu banget. Dijawa aja aku bela-belain nonton tuh serial. Wkwkwk <br />
Sorenya aku dan mba Afi diajak ibu dan tante untuk beli bebek buat makan malam. Dan kita bertiga bersama bang Kodi langsung menuju resto bebek terenak di sana. Sesampainnya, aku dan kakakku malah memutuskan tetap di mobil. Jadi kita malah foto-foto lagi *hhhaaa narsis beuddd<br />
Akhirnya setelah membeli, kita langsung pulang ke rumah. Suasananya hujan-hujan gitu. Ternyata malam ini bertepatan dengan final AFF Indonesia vs Malaysia leg 1 di Kuala Lumpur. Sekitar jam 7 malam, para lelaki sudah berkumpul di depan TV, kecuali dek Diki. Dek Diki udah kembali ke Jogja karena seninnya ada kuliah. Tapi suasananya tetep seru kok! makan bebek sambil ngeliat komentator ngomong panjang lebar. Hingga kick off semua udah selesai makan. *kecuali ibu-ibunya pada sibuk di dapur. <br />
Yahhhh,,,, Indonesia dibantai 3-0. *penonton kecewa. Semua kaum hawa di rumah itu mending masuk kamar dan langsung tidur. Karena besok kita bakal kembali ke Jakarta. Tidur yang nyenyak.....<br />
<br />
***<br />
Pagi-paginya kita semua udah rapi dan siap memulai perjalanan. Rasanya tidak sabar dengan tempat tidur ku... tapi aku juga bakal kangen dengan tante dan keluarga. Dan....farewell Purworejo. I’m thankful. This is the best holiday!!!!Fitra Mitsuihttp://www.blogger.com/profile/18120297234212029470noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1939379879671848041.post-72200790193042358982011-03-08T03:05:00.000-08:002011-03-08T03:06:55.427-08:00Pengakuan gue!!!! DAHSYAT<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgFA7eFU-UpYrtVyHyzC1OoU3D-8R9pVrBrRFRj-MPagE2I_UVv97WBQphcLnE6Vc_8fyaO2SnrokC4CwnK_JECa5le-5OGFlPa7v9JkzDrZvBaPi_oCJg6cg6QNkMdyYzov5skwE51EPE/s1600/Camera0045.jpg" imageanchor="1" style="clear:left; float:left;margin-right:1em; margin-bottom:1em"><img border="0" height="240" width="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgFA7eFU-UpYrtVyHyzC1OoU3D-8R9pVrBrRFRj-MPagE2I_UVv97WBQphcLnE6Vc_8fyaO2SnrokC4CwnK_JECa5le-5OGFlPa7v9JkzDrZvBaPi_oCJg6cg6QNkMdyYzov5skwE51EPE/s320/Camera0045.jpg" /></a></div><br />
<marquee><font face = "castellar" size= "12" color = "purple"><i><b> ini adalah teks yang gue bikin di minggu ke 4 bulan Januari 2011.</font></I></B></marquee><br />
<br />
<br />
<font face = "comic sans ms" size= "5" color = "blue">hanya 2 orang yang tau tujuan dari teks ini,<br />
<br />
1. translate oleh gue sendiri<br />
2. editor : om dan kakak sepupu tercinta<br />
<br />
mungkin terkesan melankolis. . .ini isi hatiku selama 6 bulan terakhir </font><br />
<br />
<br />
<marquee><font face = "arial" size= "5" color = "red">HYPOCRITE</font></marquee><br />
<br />
<font face = "Goudy Old Style" size= "5" color = "green sea">I always think my self all the time<br />
I never proud you in front of my gang<br />
Too hypocrite<br />
I said that I didn’t really love you<br />
I said that I’ll be ok eventhough without you<br />
Too hypocrite<br />
<br />
And when one week ago we were losing contact<br />
I was irate, I was jealous, I was anxious, I was panicky<br />
I was afraid something had happened with you<br />
I admit that I was afraid to lose you<br />
Nevertheless, I never told to you<br />
I’m a hypocrite<br />
<br />
A hypocrite person<br />
<br />
I always tell my gang that they are more precious than you<br />
I always mocking my gang who cries for their boys<br />
Too hypocrite<br />
I promised to my gang that I never cry like a river because of you<br />
While my heart asked whether I would cry like a river because of you one day<br />
Surely I always answered. NO WAY and NEVER<br />
Too hypocrite<br />
<br />
If i felt lonely<br />
I would spell your name<br />
If I overslept<br />
I would dream your face<br />
If I ate my lunch<br />
I would wish you were there<br />
And those have proved that I always wait your coming<br />
*Always try to say I miss you, you are the best boy in my life,<br />
Don’t ever stop loving me, don’t ever leave me<br />
Because I really really love you so much*<br />
But, my lip was locked<br />
I’m a hypocrite<br />
<br />
I admit that I was afraid to lose you<br />
Because I really really love you so much</font><br />
<br />
<font face = "Bodoni MT Condensed" size= "6" color = "pink"> namun, ini tak bisa dilanjutkan...<br />
<br />
minggu ke 3 bulan februari semua selesai dengan pengantar lagu barriers 'DAVID ARCHULETA'<br />
<br />
lirik yang paling dalam yang sangat menusuk adalah<br />
<br />
<br />
<font face = "forte" size= "4" color = "black">Well there’s a time for giving up,<br />
<br />
Didn’t wanna have to say it,<br />
<br />
All we’re doing is building walls,<br />
<br />
And now there’s too many barriers</font><br />
<br />
<br />
delete lagu lucky 'JASON MRAZ' dan born to make u happy 'BRITNEY SPEARS'<br />
<br />
<br />
and welcome to since u been gone 'Kelly Klarckson'!!!!!</font>Fitra Mitsuihttp://www.blogger.com/profile/18120297234212029470noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1939379879671848041.post-5448605063187171102011-03-06T00:16:00.000-08:002011-03-08T02:22:32.380-08:00My sweety 17<font face = "forte" size= "45" color = "fuchsia">My Sweet 17</font><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEilsHkvSjNCCPEGhU8jkygR2jYqG_vErYr-b7YcEAd-wfXzl08U1hpc4Kcl9sHWI5sPi436Hj7tPtbQPR2KCykxg1_pxFKtqGWomeEF_yKnhSuyNoinlze2nkj5lJCnmHN9DlaOkzmv3kY/s1600/040320112719.jpg" imageanchor="1" style="clear:right; float:right; margin-left:1em; margin-bottom:1em"><img border="0" height="150" width="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEilsHkvSjNCCPEGhU8jkygR2jYqG_vErYr-b7YcEAd-wfXzl08U1hpc4Kcl9sHWI5sPi436Hj7tPtbQPR2KCykxg1_pxFKtqGWomeEF_yKnhSuyNoinlze2nkj5lJCnmHN9DlaOkzmv3kY/s200/040320112719.jpg" /></a></div><br />
<br />
</BR><br />
<font face = "Century Gothic" size= "3" color = "Green">Pagi itu, tepatnya tanggal 4 Maret 2011 adalah hari yang sangat bersejarah bagi gue. I celebrate ma 17. Sayangnya, Pagi itu hanya Ibu tercinta yang mengucapkan langsung saat aku mau sarapan. Disusul dengan kakak tersayang. Kak Rina memberikan gue selamat dan dia mendoakan the best buat gue. Lalu dia memberikan gue gift gitu. Yang setelah gue buka, adalah white flat shoes. Wonderful! Cantik deh…hhhaaaa<br />
Kemudian ayah pun memberikan ucapan dan mendoakan kesuksesan ku. Thanks a lot my family....:)<br />
<p><br />
Sedikit flash back di malam jumat nya, setelah solat magrib, gue dan Ibu sempat berbincang. Masih dengan mukena dan sarung, gue tiduran di pangkuan Ibu. <br />
“17 tahun yang lalu Ibu lagi mules-mules“ kenang Ibu<br />
“Trus?“ kataku antusias<br />
“Jadi, dulu ayah lagi dinas malam. Ibu Cuma sama Mba Sul. Trus Bulik Eko bilang kalo ada apa-apa (mau lahiran), bilang aja. Biar dianterin. Ternyata eh ternyata kemulesan itu berujung pada jumat pagi, 4 maret 1994. ibu pun dianter menggunakan becak ke sebuah bidan (sengsara banget deh pake becak). Akhirnya sekitar jam 10 pagi, aku pun terlahir ke dunia di sebuah desa bernama Binong Permai, Tangerang. (hadih, kampung banget tuh... ndesooo). Untungnya, ayah sempat melihat kelahiranku. Beliau menggendongku. Dan gue diberi nama Fitra Annisa. <br />
*Nyokap gue kira, gue cowok lo lho. Makanya namanya Fitra. Selain itu, katanya gue hampir dikasih nama Atikah Suri (penyiar RCTI waktu itu. GLEKK)<br />
<p><br />
Wew....... itu aja Flash Backnya....<br />
<p><br />
Now, dimana gue telah berdiri di pinggiran kota Jakarta. Di sebuah SMAN 91. <br />
Pagi : As usual. Nothing special.<br />
Siang : Setelah solat Zuhur, gue, ica, rahma masuk ke kelas STM (taulah MR. Brither tuh killernya). Tapi dengan santai gue masuk kelas. Gue mau salim sama dia. (dengan tampang sok manis) gue mau menyalami tangannya. Tapi tangan kanannya malah menunjuk ke depan papan tulis. Dia menyuruh gue dan rombongan ke depan kelas. Alias kita disetrap!!!<br />
Tiba-tiba, ayu,lisa dan aulia menyusul masuk. Mereka juga ikutan disetrap.<br />
Kemudian, Beliau sempet ceramah yang mana gue cuma nganggep santai. Sampe akhirnya ayu, aulia, ica, rahma, n lisa disuruh duduk. WHAT????<br />
KENAPA GUE DILONCATIN?<br />
Trus waktu gue ikutan duduk, dia langsung membentak “Kamu tidak saya suruh duduk. Tetap disitu. kamu itu kan anak nggak pernah melanggar peraturan, takutnya, kamu jadi malah ikut-ikutan melanggar peraturan. Jadi kamu lebih baik didepan” katanya panjang<br />
Gue ngikutin aja apa katanya. Tapi dalam hati, gue berteriak. ADUH, GUE BAKAL BLANK KALO DISURUH NGOMONG INGGRIS. KKKYYYAAAAA!!!!<br />
Lalu gue disuruh menceritakan tugasnya yang disuruh membacakan apa-apa saja yg sudah dia pelajari kepada murid-murid. <br />
Awalnya tenang....<br />
“MR. Brighter menjelaskan tentang bagaimana cara membuat kalimat. Yaitu hal, lalu dijelaskan. Lalu, kalimat itu dbedakan menjadi 2 jenis. Contohnya, She is at home dan she goes home. (diam sejenak). Trus…truss itu… apa… oh ya, kita diajarkan reporting speech trus to invinitive.” <br />
STOP!!!!<br />
“Masa baru kalimat langsung reporting speech? Memang saya mengajarkan loncat-loncat seperti itu………………………..(BLA BLA BLA )membuat gue agak takut. <br />
<p><br />
Hingga ketika gue melanjutkan, dia malah bilang “Sepertinya saya sudah melihat kamu semakin bingung dan ketakutan. Sebenarnya saya di minta oleh teman kamu (sambil nunjuk Chintya) untuk ngerjain kamu karena kamu berulang tahun. selamat ulang tahun.” katanya seraya menyalami tangan gue. <br />
WHAT??? Anak-anak pada tepuk tangan. Tapi gue malah kaku sambil nutup muka. Hah??? Dalam hati, gue teriak “TROJJJJAAAANNNAAAA”<br />
<p><br />
Hem… akting STM lumayan lah…<br />
Waktu di bentak, darah gue seperti membeku. Kaki gue kaku. Dan jantung terasa berhenti sejenak. Alhasil itu hanya sebagian surprise. I never forget that moment!<br />
<p><br />
Ternyata surprise nggak hanya dari STM aja. tapi juga dari ma Best Friend. <br />
Seperti biasa pulang sekolah pasti ada rapat mading dulu noh. Tapi gue disuruh berkoar-koar sendiri buat ngejelasin di depan anak mading. Rahma dan Erva sibuk nggak tau kemana. Sedangkan Chintya terjebak di dalam kandang PINK BOOK *hhhaaaaaaa<br />
<p><br />
Singkat cerita, tiba-tiba jam 15.45, waktu gue mau balik *saat itu gue mau ke LIA. Terus gue agak kaget waktu ada Rizky dan Bagus. *lha mereka ngapain? Kan mereka harusnya lagi rohis di mesjid.<br />
Tiba-tiba Rahma narik ke kelas ** *** * and.... happy b’day.....*ada fitri yang lagi megang cake gitu.....<br />
Wawwwwww Surprise nih.... langsung aja pada ambil bagian buat motoin gue. <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhj3a9VZk_4m2hyphenhyphenjvsD1g_mNQJ4O9iQK6wVBNLom1UwqAtPh85wuRTYjTCDnZQFcDyEztXV6gdCFSspNuej0UZ5tDJzmyoFcOYtWMws3IrfRy6JH2oyafL_mGd0mhppWIQj6QjTKL1jG3U/s1600/040320112723.jpg" imageanchor="1" style="margin-left:1em; margin-right:1em"><img border="0" height="300" width="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhj3a9VZk_4m2hyphenhyphenjvsD1g_mNQJ4O9iQK6wVBNLom1UwqAtPh85wuRTYjTCDnZQFcDyEztXV6gdCFSspNuej0UZ5tDJzmyoFcOYtWMws3IrfRy6JH2oyafL_mGd0mhppWIQj6QjTKL1jG3U/s400/040320112723.jpg" /></a></div><br />
<br />
Tiba-tiba ada provokator “Ayo foto bareng Rizky” dan semua setuju dengan provokator itu. <br />
<p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgnXB3gK-PtZfSd0tOFKvH-ehcnq8OqL2wu0sqUmCmq16Hz_sV2pQon5FcEl3R85VM9X65m3CHOTjuiqzHrsBw6hfMIS1W2mQy3VSBwqBLWsuc6_0gglSQzNKWSAfglhGsDNs-QTFLyPG0/s1600/040320112713.jpg" imageanchor="1" style="clear:left; float:left;margin-right:1em; margin-bottom:1em"><img border="0" height="240" width="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgnXB3gK-PtZfSd0tOFKvH-ehcnq8OqL2wu0sqUmCmq16Hz_sV2pQon5FcEl3R85VM9X65m3CHOTjuiqzHrsBw6hfMIS1W2mQy3VSBwqBLWsuc6_0gglSQzNKWSAfglhGsDNs-QTFLyPG0/s320/040320112713.jpg" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhCqHp8LFRd4z0nYpqmqMkxNIfYGkcstyUCQ8x1FYgR4mGqhuDpgUkvSozdJDKlYd8mtJ-qEbAlYh3NoC4iFOQGTevOTzNiHNmOn57XW2THCtf6YQeNDbiZ3ve1QckohAptlJmMYeNF-d8/s1600/040320112716.jpg" imageanchor="1" style="clear:left; float:left;margin-right:1em; margin-bottom:1em"><img border="0" height="240" width="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhCqHp8LFRd4z0nYpqmqMkxNIfYGkcstyUCQ8x1FYgR4mGqhuDpgUkvSozdJDKlYd8mtJ-qEbAlYh3NoC4iFOQGTevOTzNiHNmOn57XW2THCtf6YQeNDbiZ3ve1QckohAptlJmMYeNF-d8/s320/040320112716.jpg" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgG37uTPEaj-RYNiGdCQrLAiCD8fcght7WGXF5mSrX1Djnj_pb-74u-_RUshmVuzmC3fZD9e1rzYmSdU7BRYwleu2UOdB2PAYgTaGU0L68kkIIAUiVY2vzltYSuN36U-XghimPc2QLVFjY/s1600/040320112720.jpg" imageanchor="1" style="clear:left; float:left;margin-right:1em; margin-bottom:1em"><img border="0" height="240" width="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgG37uTPEaj-RYNiGdCQrLAiCD8fcght7WGXF5mSrX1Djnj_pb-74u-_RUshmVuzmC3fZD9e1rzYmSdU7BRYwleu2UOdB2PAYgTaGU0L68kkIIAUiVY2vzltYSuN36U-XghimPc2QLVFjY/s320/040320112720.jpg" /></a></div><br />
<br />
Jpret, jpret, jpret….. sipsip<br />
<p><br />
Yaudah no problemo, kapan lagi gue bisa foto sama Charlie ST 12. wakwakwak<br />
<p><br />
Setelah itu Eldrige merenggut ceri diatas cake itu. Terus semua pada main-main cocol krim. Ada Toro dan Theo lagi. Nambah rusuh aja. Bagus berhasil bikin muka gue cemong. Ardisa ampe jungkir balik menghindari krim. Rahma dan Erva lari tunggang langgang. Sweater Fitri jadi lap muka Toro. Ayu nangkep Rizky. Mega, Atikah, Eldrige udah kleuar-keluar nggak jelas. Sampe akhirnya gue motong kue itu. First cake for ma first friend at SMAN 91, yaitu <b>Rahma Damayanti Arif</b> second, buat <b>Erva</b>, Third buat <b>Chintya </b>dan seterusnya. <br />
<p><br />
Dan akhirnya kita pulang…. Saat gue nunggu ayah gue di depan meja reseptionist, agak gerimis gitu, sendirian, sambil dengerin music gue tersenyum sendiri…BIG THANKS FOR MA FRIEND. Love you so much much much :-*<br />
<p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjL9bYMa-oLngV04Mtb7nuP7Q5BDtaPWLSZFT1-f3-EI5y8SkB_O3yJ69ZkSFjsA_zlw9JFB4L6LyQ_xtjELz41lnjOS1EvkdGqlZy-ZTTsID2y7mAyysYnFeOIaiNdcOvOjd4Z6hJ4LI/s1600/040320112722.jpg" imageanchor="1" style="margin-left:1em; margin-right:1em"><img border="0" height="300" width="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjL9bYMa-oLngV04Mtb7nuP7Q5BDtaPWLSZFT1-f3-EI5y8SkB_O3yJ69ZkSFjsA_zlw9JFB4L6LyQ_xtjELz41lnjOS1EvkdGqlZy-ZTTsID2y7mAyysYnFeOIaiNdcOvOjd4Z6hJ4LI/s400/040320112722.jpg" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEieS245NSVvEnRGRijYaIJFtDGvrH010Yv4eUFovY8CYvvgQjeJLtb-4Ieqz0jXod-EVuNPK8WvTmplEd6Fvyz7dGpVe5X-XV0hPmvyy6cMKiQfIPQ2uuq5z0X76tuoRKdAs8RITPbffcI/s1600/040320112724.jpg" imageanchor="1" style="margin-left:1em; margin-right:1em"><img border="0" height="300" width="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEieS245NSVvEnRGRijYaIJFtDGvrH010Yv4eUFovY8CYvvgQjeJLtb-4Ieqz0jXod-EVuNPK8WvTmplEd6Fvyz7dGpVe5X-XV0hPmvyy6cMKiQfIPQ2uuq5z0X76tuoRKdAs8RITPbffcI/s400/040320112724.jpg" /></a></div><br />
<br />
Sabtu kita makan-makan di mie ayam mas kardi. <br />
Malamnya, he came to my home and then we had a little chat. And finally gave me little box. He said that it was for my birthday. But I denied, But I can’t reply you anything. And he told, Only your little smile. It had made me happy either… hooowww GOMBAL…ckckckck<br />
<p><br />
And when he had gone, I back to my dining room and I opened the box. Suddenly I was surprise. I sat on the floor. In that box, there are 2 things. ARSENAL jacket and CHELSEA clothes. Amazing!!! Thanks guy… but I can’t reply anything…<br />
<br />
guess who is that??!!!</font><br />
<p><br />
<marquee><font face = "comic sans MS" size= "5" color = "purple"><i>It just happened in my sweet 17.</I></font></marquee>Fitra Mitsuihttp://www.blogger.com/profile/18120297234212029470noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1939379879671848041.post-85738200376808071442011-01-07T20:01:00.000-08:002011-01-07T20:01:37.695-08:00<b>Dream Girl</b><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhpkLUju0E7Xebl6CXLbBM0jfpZfP0X5NxBNeeuxh4P5zDwHILDZzMhtc_cHgjq8IfdiSj3t9pswuacv3P0FvGDA2bJSwWYFaumr2FGRDCyjjKsLyXeWrQT7aWQzcUjAkDYrhS_m1KW_AA/s1600/ade+079.JPG" imageanchor="1" style="clear:right; float:right; margin-left:1em; margin-bottom:1em"><img border="0" height="300" width="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhpkLUju0E7Xebl6CXLbBM0jfpZfP0X5NxBNeeuxh4P5zDwHILDZzMhtc_cHgjq8IfdiSj3t9pswuacv3P0FvGDA2bJSwWYFaumr2FGRDCyjjKsLyXeWrQT7aWQzcUjAkDYrhS_m1KW_AA/s400/ade+079.JPG" /></a></div><br />
<br />
<br />
Setiap orang memiliki mimpi. Termasuk gue. Dulu waktu masih kecil sempat gue menyukai seni tari. Hingga punya cita-cita menjadi penari latar *sekarang nggak mungkin banget.hhaaa. waktu itu juga gue sempet mau jadi anggota FBI gitu *kena virus Hollywood movie nihhh. Tapi parahnya gue sempet cari-cari sekolah FBI di Indonesia gitu (dibawah BIN) gitu. Tapi setelah tanya-tanya ke bokap “berat kerjanya. Kalo orang kayak gitu, harus siap mati” upps. Setelah itu gue berpikir, mendingan cari kerja yang nggak cari musuh deh. Walaupun kalo ngliat film FBI gitu mata gue pasti berbinar-binar *padahal gue tau itu juga boongan. Tapi tetep aja seneng. *aneh hhhaa<br />
<br />
Well, agak flashback. Gue pertama kali nonton bioskop itu nggak tau tahun berapa. Yang pasti film pertama gue itu national treasure 2. tuh kan, dari awal gue nonton film di bioskop aja udah film action and history gitu. Melibatkan polisi dan FBI lagi. gemana gue nggak makin terinspirasi. Dan percaya atau enggak selama itu film indonesia yang gue tonton di bioskop tuh Cuma ketika cinta bertasbih (1 dan 2) dan naga bonar. Wakwakwak. Sisanya luar negeri semua. Genre yang gue tonton juga kebanyakan komedi, drama, dan action. Tau film vantage point? Itu film dadakan yang gue tonton ma kakak gue. Isi penontonnya Cuma ibu” dan bapak”. Emang sih filmnya seru. Tapi ngebingungin. Tapi tetep seru karena otak gue dituntut mikir dan konsen. Hhhhaaaa<br />
<br />
Mulai suka film gitu. Keinginan gue jadi berubah menjadi seorang sutradara. *hhhhaaaa. Nggak percaya kan?! Gue aja nggak!<br />
Abis enaknya sutradara tuh bisa nyuruh siapa aja (pemain, crew, produser pun harus ngikut kata sutradara untuk nyiapin uang). Udah gitu bisa jalan-jalan ke tempat yang mau jadi lokasi syuting. Dan yang paling enak. Kalau filmnya bagus, berbobot, pasti sutradara juga kena ciiprat famous * hhhhhhaaaa<br />
<br />
Dari smp tepatnya gue udah mulai berkhayal memilki sebuah cerita. Misalnya tentang percintaan, pembunuhan, fiksi, sampe tentang FBI-an gitu. *hhaa itu sih emang maunya gue. <br />
Beberapa adalah cerita yang gue buat tanpa ditulis atau script naskah. Semua mengalir begitu aja di otak. <br />
<br />
1. True Love<br />
Trailer : ada seorang wanita bernama Gina. Dia nggak begitu cantik. Dia bahkan bukanlah anak yang berkecukupan dan anak yatim yang ibunya mengidap kanker. Namun dia bisa melanjutkan pendidikan hingga ke perguruan tinggi. Anakanya agak tomboy dan mess up. Dan dia memiliki sahabat dari kecil yang sekarang juga sekampus. Bedanya sahabatnya itu adalah orang tajir abis dan lelaki playboy. Namanya Leo. Ada kalanya si Gina bantu si cowok untuk dapetin mangsa. Hingga suatu hari Leo ngerasa dia nyaman banget sama Gina. Dan ngerasa kenyamanan itu lebih dari sekedar sahabat. Sayangnya ketika tuh Leo ngaku suka tuh Gina nggak dalam waktu yang tepat. Pasalnya ibu Gina lagi kritis karena kanker. Jadi , Gina malah ngerasa Leo nambah kekacauan. Leo berusaha bantu Gina dengan memberi uang untuk pengobatan. Tapi Gina malah tersinggung dan ngamuk besar di depan Leo. In short. Ibunya Gina berhasil diselamatkan dengan bantuin Leo. Tapi Leo malah pergi ke luar kota menjauhi Gina. Ia ingin melupakan Gina dan nggak mau Gina makin marah dengannya. Lama Gina nyari Leo. Beberapa bulan kemudian tuh Gina nyamperin tempat tinggal Leo di sebuah bukit di malam hari *ceritanya Gina butuh perjuangan untuk ke sana. Sampe akhirnya mereka bertemu dan Gina minta maaf. Dia mengaku Leo itu juga berharga baginya. <br />
Cast : Gina: *maunya gue hhhaaa. Ngga ding. <br />
Leo : Evan *dulunya dikenal vj evan. Hhhaaa<br />
<br />
2. Finally<br />
Trailer : ada 2 sahabat lagi nih. Cewek dan cowok. Mereka masih SMA gitu. Si cewek ini namanya Kimi. Dan si cowok ini namanya Shane*terinspirasi sama westlife. Nah shane ini tuh udah lama suka sama Kimi. Tapi dia nggak berani bilang. Sampe suatu hari sekolah ngadain study tour. Mereka kepisah kelompoknya. Kimi sama cowok yang menurutnya paling nyebelin. Namanya Mark*terinspirasi sama westlife lagi. Kimi terus-terusan curhat sama shane tentang Mark. Dengan bijak shane bilang santai aja. Mark baik kok* sok bijak ceritanya. Hingga habis pulang study tour, Mark dan Kimi malah pacaran. Si cewek bilang itu dihadapan shane dengan muka bahagia. *tau kan gemana perasaannya shane?!<br />
Hingga akhirnya mereka menikah. Mark pindah ke London. 2 tahun kemudian Shane balik dan dia baru dapet kabar kalo 5 bulan setelah menikah, Mark meninggal. Mendengar itu Shane menghibur Kimi dan merasa punya kesempatan lagi*licik banget tuh. Tapi sayangnya Kimi malah udah punya tunangan bernama Kian*terinspirasi sama westlife lagi lagi. In short. Kimi sadar dia tunangan ma kian karena emosi melihat kepergian mark. Dan dia sadar yang dia cintain itu Shane. Yang selalu memberinya semangat hidup semenjak jaman sahabatan ampe sekarang.<br />
Cast : Kimi : masih misteri. Mau bantu nyari?.<br />
Mark, Shane, Kian * ini ngehayal banget!wkwkwkwk<br />
<br />
3. ini nih yang paling gue suka. Gue mikirnya berbulan-bulan!hahahahahaha<br />
Too Late<br />
Trailer : Di suatu daerah perbatasan USA dan Meksiko.ada sepasang kekasih. Si cewek bernama Camelia. Si cowok bernama Justin. Camelia adalah seorang mahasiswi psycology di sebuah universitas. Dia tinggal hanya bersama adiknya karena orang tuanya ada di Prancis. Sedangkan Justin adalah pelayan di sebuah resto. Dia hidup sebatang kara. Orang tuanya bercerai sejak ia berumur 6 bulan. Maka dari itu dia termasuk lelaki yang hidupnya tak terarah. Tak disangka, karena saking kepepet hidupnya, ia terpaksa menjadi kurir narkoba.* cerita gue udah mulai meluas. Tapi dia tidak pernah memakai barang itu. *agak mustahil memang. <br />
Selama ini dia memberikan surprise kepada Came dengan uang haram itu. Hingga akhirnya pekerjaannya itu terbongkar oleh Came. Came kalut. Dia bingung dan jadi tak bisa berpikir jernih. Dia sakit hati dibohongin sama Justin. Padahal dia cinta banget sama tuh cowok. Akhirnya Dia memilih langsung kabur ke New York dan menyingkir dari kehidupan Justin. <br />
Setelah itu Justin jadi stres dan dia malah make. Dia nggak pernah bisa menemukan Came. Dia and the genk takut Came melapor polisi. Hingga 10 tahun kemudian Came udah jadi psikolog profesional gitu. Dia punya temen deket lelaki yang kerja sebagai FBI gitu. Namanya Matt. Suatu hari Matt minta bantuan Came untuk membantu menyingkap rahasia menggunakan kedekatan psikology dengan seorang tersangka gembong narkoba terbesar se USA. Mendengar itu Came semangat menerima tawaran Matt tanpa tau siapa tersangka itu sebelumnya. Hingga ketika telah tau, Came kaget bukan main. Tersangka itu adalah Justin. Dengan penampilan yang lebih kacau.<br />
Akhirnya Came memilih mundur. Tapi setelah dipikir-dipikir kalo dia yang menintrogasi, mungkin akan lebih berhasil membantu FBI menghancurkan gembong barang haram itu karena sebelumnya ia punya hubungan dengan Justin. Dengan mengorbankan emosi dan sakit hatinya, dia mulai mengintrogasi Justin. <br />
In short, Justin mau buka suara siapa bos sekaligus gembong terbesar narkoba. Terus mereka mulai ‘mancing’ bos itu biar ketangkep. Bersama Came, Justin mulai menyusuri hutan-hutan gitu buat ketemu sang bos narkoba. Disana Justin sempat berkata jujur tentang status pekerjaannya dulu sewaktu masih bersama Came. Came mulai sudah bisa menerima Justin lagi. tapi setelah bertemu dengan bos narkoba, Justin malah disuruh bunuh Came karena menurutnya Came bisa mengancam. Terjadi baku tembak dan actionkayak di film-film gitu. Sampai akhirnya FBI berhasil menangkap gembong narkoba itu. Namun Justin malah mati karena ditembak. *aduh ribet deh. Nggak tau kenapa Came jadi menyesal pernah meninggalkan Justin tanpa mendengarkan alasannya. *ini nggak patuh dicontoh. <br />
Adegan akhir : di pemakaman Justin, Came *masih dengan luka-luka gitu. Terlihat sangat sedih banget. Dia nggak henti-hentinya menangis di hadapan makam Justin. Hingga Matt datang dan memegang pundak Came. Sambil menenangkan Came dia bilang “Justin lelaki yang baik. Dia hanya salah arah. Disana dia akan tenang.“. gitu....... tapi dalam hatinya dia bilang “aku bersedia jadi pengganti Justin kok“*hhhhaaaa mupeng. <br />
Rating nya tinggi nehhh. hhaaahhhaaahhhhaaa<br />
<br />
semoga ada produser yang melirik. wkwkwkwkFitra Mitsuihttp://www.blogger.com/profile/18120297234212029470noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-1939379879671848041.post-89401782091396861692010-12-29T18:33:00.001-08:002010-12-29T18:33:13.880-08:00teman SMA<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgcRIVAj4bCO7K6v4d7aJBoUsictpv7ZMe-sTFJIAQRloB1CgKf8ufAmBuhtQMHb5L_3mA80kerGQ_aX8Z2ib_5Z_IpbKXWlVAEi2G-hXf_cyQyBWqwwM3FcikcsDFjEgtdtrXAqyqZyHM/s1600/149075_169460226416775_100000583960412_476134_4078883_n.jpg" imageanchor="1" style="clear:left; float:left;margin-right:1em; margin-bottom:1em"><img border="0" height="300" width="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgcRIVAj4bCO7K6v4d7aJBoUsictpv7ZMe-sTFJIAQRloB1CgKf8ufAmBuhtQMHb5L_3mA80kerGQ_aX8Z2ib_5Z_IpbKXWlVAEi2G-hXf_cyQyBWqwwM3FcikcsDFjEgtdtrXAqyqZyHM/s400/149075_169460226416775_100000583960412_476134_4078883_n.jpg" /></a></div>Fitra Mitsuihttp://www.blogger.com/profile/18120297234212029470noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1939379879671848041.post-82809814320601513442010-12-29T18:15:00.001-08:002010-12-29T18:15:31.381-08:00<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhVfuzkSKM5M-wStgSEFqh0nJ9U1BM2UzHMQ4xlhKEMlpa175Nf44_omCRZJj2yJNidwAEklECzNvJSPVrAr5myWpGwI3EHowggQF8nRHGdPG6-8O67Xl4Gle0SOgXhMPFar5lV5YvuGnI/s1600/Camera0027.jpg" imageanchor="1" style="margin-left:1em; margin-right:1em"><img border="0" height="203" width="274" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhVfuzkSKM5M-wStgSEFqh0nJ9U1BM2UzHMQ4xlhKEMlpa175Nf44_omCRZJj2yJNidwAEklECzNvJSPVrAr5myWpGwI3EHowggQF8nRHGdPG6-8O67Xl4Gle0SOgXhMPFar5lV5YvuGnI/s400/Camera0027.jpg" /></a></div>Fitra Mitsuihttp://www.blogger.com/profile/18120297234212029470noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1939379879671848041.post-13963582309155011672010-12-19T20:17:00.000-08:002010-12-19T20:24:49.251-08:00Glee maniaglee tuh ternyata keren banget ya. salut buat krew nya. pasalnya bisa mengaransemen lagu-lagu yang tadinya mungkin nggak terkenal. sekarang malah jadi terkenal. gue suka banget sama no air, open your heart, taking chances, poker face, papa don't preach me, sweet caroline deelel deh! hhhaaaa<br />
<br />
tapi sayangnya belum ada cowok di glee yang membuat gue melting...... finn? badannya terlalu besar.<br />
puck? gue nggak suka rambutnya. kurt? come on. dia hombreng tau. heeemmm tunggu sampai ada yang kinclong aja dehhh hhhaaa<br />
<br />
kalau ceweknya, nggak tau kenapa gue nggak terlalu suka rachel. mungkin karena dia terkesan ambisius. gue lebih suka sama quinn. hhhaaa mungkin karena dia blonde..*apa coba<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7dUjzup30RjFohAvazw2bgV_Yz7xLHva_h2TRAISczhgD18R6KFFdY8Y9MofHW4C-XGBXHev__qx1peR2lQ4dP3UMvB1Gdk8HxjlPwRzgP_DkBgGgLsys_q-n2UeuUBQVDs8sbZ6KrWk/s1600/GleeSsn2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="192" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7dUjzup30RjFohAvazw2bgV_Yz7xLHva_h2TRAISczhgD18R6KFFdY8Y9MofHW4C-XGBXHev__qx1peR2lQ4dP3UMvB1Gdk8HxjlPwRzgP_DkBgGgLsys_q-n2UeuUBQVDs8sbZ6KrWk/s320/GleeSsn2.jpg" width="320" /></a></div>so, gue suka glee:)Fitra Mitsuihttp://www.blogger.com/profile/18120297234212029470noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1939379879671848041.post-50586639404381131792010-10-20T01:48:00.000-07:002010-10-20T01:48:50.410-07:00this is me!<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjRXcDzMNHgdoHnsY11rMVR4heKPp2C0MpbyZ_a7nt5nIAxtP0xi-ftndT6AgJWT0RwNUFgJ2d9z2SLch3UpZrsbxA6AZRbN-24L1n0MjToWetnMkmI6oD-L7VWWS0k31n4NA3SVPHnMZg/s1600/Camera0039.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjRXcDzMNHgdoHnsY11rMVR4heKPp2C0MpbyZ_a7nt5nIAxtP0xi-ftndT6AgJWT0RwNUFgJ2d9z2SLch3UpZrsbxA6AZRbN-24L1n0MjToWetnMkmI6oD-L7VWWS0k31n4NA3SVPHnMZg/s320/Camera0039.jpg" width="320" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjRXcDzMNHgdoHnsY11rMVR4heKPp2C0MpbyZ_a7nt5nIAxtP0xi-ftndT6AgJWT0RwNUFgJ2d9z2SLch3UpZrsbxA6AZRbN-24L1n0MjToWetnMkmI6oD-L7VWWS0k31n4NA3SVPHnMZg/s1600/Camera0039.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjRXcDzMNHgdoHnsY11rMVR4heKPp2C0MpbyZ_a7nt5nIAxtP0xi-ftndT6AgJWT0RwNUFgJ2d9z2SLch3UpZrsbxA6AZRbN-24L1n0MjToWetnMkmI6oD-L7VWWS0k31n4NA3SVPHnMZg/s320/Camera0039.jpg" width="320" /></a></div>Fitra Mitsuihttp://www.blogger.com/profile/18120297234212029470noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1939379879671848041.post-61211969411995773672010-10-20T01:33:00.001-07:002010-10-20T01:33:57.424-07:00Speak UpSpeak Up<br />
<br />
Siang ini jam sudah menunjukan pukul 10. Tak lama kemudian, bel tanda istirahat bergema ke seluruh penjuru SMA Pelita. Dan para siswa-siswi berhamburan ke luar dari kelas mereka masing-masing. Kantin adalah tempat tujuan pertama mereka untuk melepas lelah setelah seperempat hari berkutit dengan buku-buku pelajaran. Tak terkecuali 3 siswi jurusan IPS. Yaitu, Dista, Mily, dan Tania. Kini mereka sedang duduk di kantin sambil menikmati jajanan mereka masing-masing tanpa terusik dengan padatnya kantin. <br />
“Guys, gue boleh ngomong sesuatu nggak?” Tanya Mily memecah keasyikan Dista dan Tania yang sedang menyantap jajanannya. Mereka berdua mengangguk tanpa berhenti mengunyah. <br />
“Ini masalah Zaki,” kata Mily ragu-ragu. “Gue belum bisa ‘speak up’ ke dia.” Aku perempuan berkacamata itu sambil tertunduk. Mendengar pengakuan Mily, Dista dan Tania hanya bertukar pandangan sedetik lalu kembali menikmati jajanan mereka tanpa menggubris pengakuan Mily. <br />
Setelah satu menit tak ada tanggapan, Mily protes, “Hei, kalian denger nggak sih?” Dista dan Tania berhenti mengunyah lalu memandang Mily, “Komentarin kek!” Sungut Mily kesal. <br />
“Emang mau di komentarin apa lagi?” Tanya Dista acuh. <br />
“Bukannya kemarin kita udah ngasih saran?“ Tambah Tania tak kalah acuh.<br />
Sejenak Mily terdiam. “Gue nggak berani speak up ke Zaki guys. Gue malu. Gue nggak mau.” Mily mendesah kemudian menundukkan kepalanya. <br />
Beberapa hari belakangan ini Mily memang tengah dilema. Pasalnya, Zaki, cowok yang dua minggu lalu ‘nembak’ dia, kini terkesan menghindar darinya. Mily memang telah ‘menolak’ Zaki karena alasan ingin fokus ujian. Maklum, sekarang mereka kelas 3 SMA. Namun ia tidak mau kalau Zaki menghindar darinya. Sepertinya ia mulai merasa kehilangan Zaki.<br />
“Mily kalau kita boleh jujur, sebenarnya kita berdua tuh udah capek banget ngasih saran terus ke elo. Sementara elo nggak pernah mau nglakuin saran yang kita kasih. Percuma tau!” Semprot Dista tanpa basa-basi kepada Mily. Mily tersentak kaget. <br />
Tania menyikut tangan Dista, lalu menoleh ke arah Mily dan mengklarifikasi, “Emm...Mily, maksudnya Dista itu, kita cuma pengin elo ngikutin saran terakhir kita.” Mily mendongak ragu. “Kita pengin elo speak up ke Zaki.” Lanjut Tania lebih serius.<br />
"Tapi gue nggak mungkin nglakuin itu. Apa kata genk dia kalo gue nyamperin dia?” <br />
Dista menatap Mily garang. “Elo mau dengerin kata teman-teman dia atau mau dengerin kata hati elo sendiri?“ <br />
Dengan cepat Tania menahan bahu Dista dan mengisyaratkannya agar ia menahan emosinya. Dengan ekspresi bijak, Tania menelengkan kepalanya ke arah Mily. <br />
“Mily. Ini adalah saran terakhir kita. Kita peduli sama elo. Kita enggak pengin elo cemas karena cuma mikirin Zaki doang. Padahal ujian tinggal sebentar lagi. Kita pengin masalah elo segera selesai.” <br />
Dengan nada santai tapi tegas, Tania berkata lagi, “elo harus speak up!”<br />
Mily terlihat seperti tersambar petir ketika mendengar kata terakhir yang di ucapkan oleh temannya yang memakai kerudung itu. Ia kembali menunduk. Ia tak yakin bisa melakukannya. Namun ia pun tak yakin bisa membantah ucapan teman-temannya. Apalagi emosi Dista sudah tak terkontrol. Maklum, diantara mereka bertiga, Distalah yang lebih emosional. <br />
Dan sepertinya jalan yang harus Mily tempuh kali ini adalah speak up. Ya, memberanikan dirinya speak up kepada Zaki. <br />
Beberapa menit mereka bertiga terdiam. Sampai ketika pandangan Dista tertuju kepada seorang lelaki bersama genknya yang memasuki kantin. Ia langsung tersentak kaget dan melirik Tania yang duduk disebelahnya. Memerintah agar Tania mau mengikuti arah pandangannya juga. Yang tertumpu pada sosok lelaki itu. <br />
Dua detik kemudian Tania berkata pada Mily yang masih tertunduk cemas, “Sekarang saatnya elo harus speak up ke Zaki.” Mily mendongak. Ragu-ragu mengikuti pandangan Tania yang tertuju ke arah lelaki yang sedang berdiri cukup jauh dari mereka. Dan ternyata lelaki berkulit hitam manis itu adalah Zaki.<br />
Merasa tak bisa membantah, Mily segera bangkit dan berjalan perlahan menuju tempat Zaki berdiri bersama genknya. Sekali-sekali ia menoleh ke arah dua temannya di kejauhan. Berharap mereka akan berubah pikiran. Tapi itu tidak akan pernah terjadi. <br />
Sesampainya di dekat Zaki, Mily langsung menyapa Zaki. Walaupun terkesan kaku. Zaki agak terkesiap. Tak menyangka Mily menghampirinya.<br />
“Kita bisa bicara sebentar nggak?” Tanya Mily tanpa basa-basi. Lalu Zaki mengisyaratkan Mily untuk mengikutinya menjauh dari genknya. Walau begitu, Mily masih bisa melihat teman-teman Zaki yang menatap geli atas kedatangannya. Tapi Zaki tak menggubris kelakuan teman-temannya itu. <br />
Setelah merasa aman dari penglihatan orang lain, Mily segera menyatakan maksudnya. “Zaki, gue kesini, mau minta maaf sama elo. Gue tahu selama ini gue selalu sok jual mahal ke elo. Gue juga tau selama ini elo marah sama gue karena keputusan gue nolak elo.” Mily menunduk. Tak berani menatap mata Zaki. “Tapi jujur. Gue nggak suka elo menghindar dari gue. Gue nggak mau elo ngejauhin gue kayak gini!”<br />
“Apa kita nggak bisa jadi seperti dulu lagi? Jadi teman yang akrab. . . tanpa terbatas oleh perasaan?” kali ini Mily mendongak untuk melihat ekspresi Zaki. Lalu ia kembali manunduk ke bawah. “Itu aja yang gue mau omongin Zak. Thanks ya udah mau dengerin gue.” Mily segera berbalik dan berjalan meninggalkan Zaki yang masih terdiam menunduk bagai patung.<br />
“Mily.” Tiba-tiba Zaki memanggil Mily yang belum jauh meninggalkannya. Spontan langkah Mily terhenti dan ia menoleh ke arah Zaki. <br />
Perlahan Zaki maju menghampiri Mily. “Sebenarnya selama ini gue cuma mau menghargai alasan elo nolak gue. Gue cuma nggak mau ganggu konsentrasi belajar elo.” Mata mereka beradu. “Tapi, ternyata cara gue itu salah.” Zaki mendesah, “dan gue pikir, kita bisa memperbaikinya dengan kembali bersahabat.”<br />
“Jadi elo mau maafin gue?” Seru Mily tak percaya. <br />
“Dalam hal ini nggak ada yang perlu dimaafin. Kita cuma salah paham aja kok!”<br />
“Berarti mulai sekarang kita teman ya!” Sahut Mily girang sambil mengulurkan telapak tangan kanannya sebagai tanda persertujuan. <br />
“Oke!!!” Zaki tersenyum hangat sambil membalas uluran tangan Mily. <br />
Setelah cukup lama berjabat tangan, akhirnya mereka berdua menarik tangan mereka masing-masing. Pipi Mily berubah menjadi merah padam. Senyumannya terus mengembang. Kali ini ia tak bisa menyembunyikan perasaan senangnya. Selain ia sudah speak up kepada Zaki, ia juga telah kembali menjalin persahabatannya yang selama ini putus akibat kesalahpahaman. <br />
Kemudian, Mily memilih untuk segera beranjak dari hadapan Zaki.<br />
Sambil melangkah pelan menghampiri ke dua temannya, pikirannya terus melayang mengingat peristiwa ‘bersejarah’ yang baru saja ia alami. Sungguh lega rasanya setelah memberanikan diri speak up kepada Zaki. Hari ini ia telah mendapat pelajaran berharga. Bahwa speak up itu nggak menakutkan seperti yang ia bayangkan. Justru dengan speak up, hati dan pikirannya jadi terasa lebih ringan. Seperti beban-beban yang selama ini dipikulnya, terlepas begitu saja. <br />
Mily mempercepat langkahnya. Tak sabar menceritakan kabar gembira ini kepada Dista dan Tania. Selain itu, ia juga akan berterima kasih kepada mereka berdua. Karena telah memberikannya saran yang sangat bagus. Di kejauhan, Dista dan Tania tengah menunggu kedatangan Mily. Seperti merasa yakin bahwa saran yang mereka berikan telah berhasil, mereka berdua hanya mesem-mesem memandangi Mily yang semakin dekat menghampiri mereka.***<br />
<br />
<br />
TAMATFitra Mitsuihttp://www.blogger.com/profile/18120297234212029470noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1939379879671848041.post-66847547142630251792010-10-20T01:31:00.000-07:002010-10-20T01:31:18.232-07:00Makin SukaMakin Suka<br />
<br />
“Apa sih yang anak cowok obrolin kalau lagi ngumpul?” Mona iseng bertanya kepada segerombolan anak cowok di hadapannya. <br />
“Ngomongin kamu” jawab salah seorang. Sontak suasana disekitar menjadi sunyi. Ternyata yang menjawabnya adalah Geo. Gebetan Mona!<br />
“Jieilehhhh… romantis beeddd” sorak cowok-cowok itu memberondong Mona dan Geo. <br />
Ya, sejak saat itulah hati Mona deg-degan, senang, takut kehilangan, dan aneka rasa lainnya ketika berpapasan dengan Geo. Cowok manis itu memang bukan dambaan seluruh siswi satu sekolah. Namun cowok yang mirip aktor shia laBeouf itu sudah sejak lama hinggap dihati mona. <br />
Karena itulah belakangan hari ini Mona bersolek dan berbakaian lebih rapi. Khususnya ketika berpapasan langsung dengan Geo. Apalagi mereka sekelas dan pastinya menambah ke-grogi-an cewek berkulit kuning langsat ini. <br />
Ketika ada pembagian kelompok Fisika mereka berdua satu kelompok dengan dua orang lainnya. Dan hanya Mona cewek satu-satunya di kelompok itu. Betapa kesal dan senangnya Mona. Pasalnya ia tidak bisa menyembunyikan kegembiraannya saat ia ditakdirkan satu kelompok dengan Geo yang ia impikan selama ini. Tapi ia juga kesal karena dua cowok selain Geo justru terkenal pemalas dan di’ramalkan’ tidak dapat membantu tugas fisika itu karena faktor malas.<br />
Benar saja. dua hari kemudian tugas itu diputuskan untuk dikerjakan di rumah Mona. Namun hingga dua jam telah berlalu, hanya Geo yang datang. Tak bisa dibayangkan betapa saltingnya gadis yang memakai kawat gigi itu dihadapannya.<br />
“Kayaknya Toti sama Randa nggak bakal dateng.” tutur Geo mencairkan suasana. “Daripada buang-buang waktu, mending kita mulai duluan aja!” ajak cowok yang memakai celana jins dan kaos putih itu sambil membuka bukunya. <br />
Mona langsung tergesa-gesa membuka bukunya. Ia makin salting. “Aduh, dua anak itu pada kemana sih??? Gue kan jadi mati kutu gini” batin Mona. “Ya Tuhan, beri aku kekuatan untuk melewati hari ini dengannya” harap Mona sambil terus membolak-balik asal bukunya. <br />
Satu jam kemudian tugas fisika mengenai listrik itu telah selesai. Kemudian Mona beranjak ke dapur dan kembali ke hadapan Geo dengan membawa kue brownis dan dua gelas sirup. Tiba-tiba tanpa disengaja kaki Mona tersantuk ujung kaki meja dan sirup yang sedang ia bawa tumpah tepat diatas kertas tugas yang baru saja mereka selesaikan. <br />
“YA AMPUUUUNNNNN!!!” teriak mereka berbarengan.<br />
“Ya ampun” Mona langsung menyambar kertas itu dan mengibaskannya diatas angin. “Dodol banget sih gue. Aduh gemana dong” hardik Mona pada dirinya sendiri. <br />
“Hhhhhaaaaaa. Akhirnya bersuara juga.” tutur Geo dengan tawanya yang geli. <br />
Mona terbengong. “Maksudnya?“ ia masih tak mengerti apa yang baru Geo katakan. “Tugas kacau kok malah ketawa“ Mona kembali sibuk mengibaskan kertas itu agar kering ditiup angin. Padahal semua orang juga tahu kalau kertas yang sudah ketumpahan sirup pasti tidak akan bisa kembali seperti sedia kala.<br />
Kemudian mereka berdua sibuk membersihkan noda di kertas itu. Setengah jam telah berlalu. Dua orang itu masih saja terpaku melihat secarik kertas yang tak berdaya itu. Suasana hening. <br />
“Maaf ya Geo. Gue janji bakal ngurus ini. Dan tetap ngumpulin tugas ini besok.” janji Mona pada lelaki yang masih terdiam di sebelahnya. <br />
“Santai aja kali. Gue juga masih inget apa aja yang tertulis di sana” dagu Geo mengarah ke kertas yang sudah berubah warna menjadi merah muda itu. <br />
Mona tertunduk lesu. “Ini kebodohan gue. Jadi gue harus bertanggung jawab”<br />
“Oke. Kalau itu yang lo mau.” ujar lelaki yang suka warna coklat itu sambil merubah posisi duduknya. “Tapi kalau ada kesulitan, lo hubungi gue aja ya. Nih nomor hape gue.” lanjutnya dengan menuliskan beberapa nomor diatas buku Mona yang terbuka. <br />
Mona terbengong. Ia tak percaya dengan apa yang baru saja lelaki pujaannya itu lakukan. Beberapa detik kemudian ia tersadar ketika Geo pamit pulang. <br />
“Oke. Hati-hati ya Geo. Makasih udah mau datang dan...“<br />
“Lha itu kan udah kewajiban kita sebagai kelompok. Dua orang itu aja yang nggak bertanggung jawab“ potong Geo sambil mengambil tasnya.<br />
“Dan tentang kertas itu...“<br />
“Iye...iye... santai aja kali.” Seru Geo dengan senyuman manisnya.<br />
Hingga sampai di pintu pagar<br />
“Makasih juga ya...” kata Geo pelan<br />
“Makasih? Apa?<br />
“Karena udah mau bicara sama gue. Gue kira selama ini lo marah sama gue karena kata-kata gue yang waktu lagi bareng anak-anak itu. Gue tau itu nggak pantes gue ucapkan. Pasti lo malu banget. ” jelas Geo dengan kepala tertunduk<br />
“Yang... Ohh...” Mona sudah mengerti arah pembicaraan Geo. <br />
“Oke. Bye” Geo menutup hari itu dengan senyum manis dihadapan Mona. <br />
Mona speachless. Seperti tersengat listrik 200 volt ia terpaku melihat bayangan Geo yang semakin detik semakin menghilang. Ia masih tak percaya hari ini. Apa yang dilakukannya sepanjang hari ini. Apa yang baru saja dikatakan Geo hari ini. <br />
“Dia kira aku marah sama dia???” tanya Mona pada hatinya sendiri. Sambil senyum-senyum centil, perlahan perempuan penyuka hamster ini masuk ke rumahnya. Dari dalam rumah besar itu tiba-tiba terdengar teriakan “Aku semakin suka sama kamu Geo!!!!”Fitra Mitsuihttp://www.blogger.com/profile/18120297234212029470noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1939379879671848041.post-88433448414501218152010-10-20T01:22:00.000-07:002010-10-20T01:22:55.645-07:00SALAH PREDIKSISALAH PREDIKSI<br />
<br />
<br />
Tak terasa air mata sudah membendung pelupuk mataku. Perih hati ini sudah tak dapat ditahan. Rasanya sakit dan sedih bercampur menjadi satu. Ubun-ubunku mulai mengeluarkan percikan api. Bara api rasanya sudah berada di kepalan tanganku. Denyut nadiku terasa terpompa begitu cepat. Bola mataku tak henti-hentinya melihat dua makhluk yang ada dihadapanku. Ya, dua makhluk itu adalah Aston, pacarku dan teman sekelasku, Chelsea. Mereka berdua sedang makan di restoran yang sama dimana aku sekarang berada. Mereka telah merusak selera makanku. Apalagi mereka terlihat menikmati kehadiran masing-masing. kehadiranku pun tak cukup menyadari pikiran mereka. Dasar Aston!!! Gue benci sama lo!!!<br />
<br />
*<br />
“GUBRAK!!!” kubanting pintu kamar setibanya di rumah. <br />
“Ngapain sih lo pulang-pulang langsung marah gitu!” sahut Kak Fio tak kalah keras. Ternyata dia ada didalam kamar. Memang sebenarnya kamar tidur ini milik kami berdua.<br />
Aku segera membaringkan tubuhku di atas kasur. Menutup wajahku dengan bantal besar. Melihat itu, kak Fio hanya diam dan melanjutkan dengungan mp4 nya. Tak mau dikacangin aku segera mengganti posisiku. Duduk disebelah kakakku satu-satunya. Dan mulai bercerita tentang apa yang barusan kutemui. <br />
“Terus?” tanya Kak Fio acuh tak acuh setelah aku ceritakan masalahku panjang lebar<br />
“Nyolot banget sih!” hatiku dongkol<br />
“Ya, terus kenapa kalau Aston dan Chelsea jalan? Bukannya sekarang lo lagi break sama dia?” memang saat ini aku sedang break dengan Aston. Dan sebenarnya di balik break itu terselubung misi terlarang.<br />
“Iya sih...” aku menunduk lesu. “Tapi kan...kenapa harus sama Chelsea?!” sambungku dengan emosi yang meluap.<br />
“Mana gua tau. Mungkin Chelsea lebih cantik dibanding lo kali!” kata-kata Kak Fio menohok ulu hatiku. Tanpa rasa bersalah dia keluar dari kamar. Meninggalkanku sendiri dengan perasan berdarah-darah.<br />
<br />
*<br />
Esoknya, di sekolah. Aku memutuskan untuk mengurung diri di ruang kelas. Walau bel istirahat telah berdering memekakkan telinga, aku tetap saja membatu di kursiku. Masa bodo dengan apa yang akan terjadi. Hingga gempa datang pun tak ada semangat untukku keluar dari kelas ini. <br />
“Lo enggak makan?” tanya Zara<br />
“Hah? Enggak.” aku menjawab dengan lesu.<br />
“Lo ada masalah Sev?” Zara bertanya lagi. Tapi kali ini dia sudah duduk di sebelahku.<br />
“Hah? Enggak kok Zar” <br />
“Kalau ada masalah bicara aja Sev. Mungkin gue bisa bantu.”<br />
Sejenak sunyi. Kemudian aku mengubah posisi dudukku menghadap Zara. Tak kuat aku melihat wajah polos teman baikku itu. Aku menunduk sambil menutup wajahku dengan sepasang telapak tangan. Aku menangis sejadi-jadinya. Masa bodo siapa yang melihatku seperti ini. Saat ini aku sangat sedih dan tak tahu kepada siapa lagi harus kutumpahkan kegalauanku. <br />
“Sevil ada apa? Lo kok nangis?” <br />
Aku sesenggukkan. Aku semakin menenggelamkan tubuhku. <br />
“Lo tenang dulu ya.” Zara mencoba menenangkanku. Hingga beberapa detik kemudian aku sudah bisa mengontrol perasaanku. Aku mulai tenang dan menghapus air mataku. “Sekarang lo bisa cerita.” lanjut cewek yang rambutnya selalu panjang terurai ini.<br />
“Gue...Gu... Gue kemarin ngliat Aston makan bareng Chelsea.” kata-kataku tak tersusun rapi.<br />
“Serius lo?” Zara terkejut bukan main. Ia sama shocknya dengan ku saat melihat kejadian itu dengan mata kepalaku sendiri. “Mungkin lo salah lihat Sev. Mungkin itu bukan Aston” <br />
“Zara. Gue nggak salah lihat. Mereka memang mereka…” suaraku semakin pelan dan menghilang. “Gue benar-benar benci sama Aston! Gue benci dia! Benci! Benci!!!” Teriakku kesal sambil memukul meja tak berdaya. <br />
Melihatku hampir gila tak karuan, Zara kembali menenangkanku. Dia mencoba mengusap pundakku berkali-kali. Namun yang ada aku justru menangis semakin jadi. Tak ku hiraukan banyak sepasang mata yang memperhatikan kami berdua. Aku tak mau tahu apa yang ada dalam pikiran mereka ketika melihatku. Fokusku sekarang adalah Aston! GUE BENCI ASTON!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!<br />
<br />
*<br />
Entah apa yang sekarang ada dalam pikiranku. Rasanya tak ada orang yang mengerti diriku. Serasa berjalan di gurun pasir. Sendiri, kesepian, kehausan, kelaparan menyatu tak karuan. Ingin mencari jalan keluar. Tapi tidak pernah menemukannya. Mendekatinya saja rasanya mustahil. Aku terjebak dalam kegalauanku sendiri. <br />
“Sevil” seseorang memanggil dari balik punggungku.<br />
Sepelan mungkin aku menoleh. Ekspresiku datar. Ternyata Aston. Dia terkejut melihat keadaanku. Wajahnya berubah prihatin. Tanpa bicara dia menarik tanganku ke bangku tak jauh dari tempat kami sekarang. Namun tak tahu kekuatan dari mana tanganku memberontak. Ku tahan air mataku yang hampir meledak. Segera langkah kaki ku percepat menjauh dari cowok yang sudah 5 bulan menjadi pacarku itu. Aku masih sakit hati dengan Aston. Aku tak mau bertemu dengannya.<br />
Malamnya, Bunda mengompres dahiku. Aku sakit. Demamku tinggi. Badanku menggigil hebat. Rasanya balok-balok es serasa mengelilingiku. Kelopak mataku terasa berat untuk dibuka. <br />
“Lo sakit apa de?” tanya Kak Fio setelah Bunda keluar dari kamar. Ia langsung berkaca diri di depan cermin. Pakaiannya terlihat rapi. Sepertinya dia ingin pergi. Malam-malam begini?<br />
Aku tak menjawab pertanyaannya<br />
“Sakit hati kali tuh” sahut Kak Fio setengah menggoda. Bikin naik darah saja. Kalau nggak sakit kayak gini udah ku panggil Bunda biar dia di usir dari hadapanku. Apa daya pita suaraku saja seperti tak berfungsi karena lemahnya tubuhku.<br />
“Gara-gara Aston ya? Mungkin dia emang udah jadian kali sama...siapa tuh namanya. Chelsea ya? Iya Chelsea,.” cewek ini mulai cari gara-gara. “Lo sih pake break-break segala! Sok laku lo!” ingin banget tuh anak gue cakar-cakar. “Secara, Aston tuh lumayan ganteng, anak futsal, anak IPA pula. Setia lagi. Apa coba yang kurang. Mungkin kekurangannya cuma satu. Jadian sama lo kali. huaahhhhaaa “ tawanya membahana. Tak disangka aku nangis sejadi-jadinya. Bantal berbentuk bola ku lempar tepat mengenai kepalanya. Lihat saja, kakakku sendiri tak mendukungku. Hatiku remuk serasa dilindas roda bajaj!<br />
“Waduh” ku mendengar keluhannya setelah tangisanku pecah. <br />
Tak tahu dia menyesal atau sekedar menyelamatkan dirinya dari amarah Bunda, Kak Fio segera menghampiriku. Dia bermaksud menenangkanku. “Ade. Gue Cuma bercanda doang kok. Jangan nangis dong. Plis..plis” ucapannya tak bisa menahan raunganku. <br />
“Gue minta maaf de.” kata Kak Fio dengan posisi berlutut di pinggir tempat tidur sehingga kepalanya tepat sejajar menghadap kepalaku. <br />
Aku masih sesenggukan. “Maksud gue tuh. Lo jangan sampai sakit gini cuma gara-gara mikirin Aston dan Chelsea dong. Rugi tau! Rugi waktudan perasaan” <br />
“Mungkin Aston dan Chelsea cuma jalan biasa. Kan kalian lagi break. Nggak mungkin kan Aston memohon ngajak lo jalan. Sedangkan lo sendiri yang minta break. Gengsi euy” Kak Fio mencoba melawak. Tangisanku mulai berhenti. Dia menghapus air mataku dengan tangannya. *so sweet banget.<br />
“Sekarang nggak usah mikirin mereka dulu. Pikirin kesehatan lo. Setelah sembuh baru labrak dia!” sahutnya lebay ala Fitri Tropica. Aku jadi tertawa. Soal lebay memang jagonya kak Fio. “Ya sudah, cepat sembuh ya adikku sayang. Gue mau jalan bareng temen-temen gue. Cao!” setelah mencium keningku dia melenggang keluar kamar. Amarah yang tadi meluap kini surut sudah. Kakak yang aneh. Pikirku singkat dengan senyuman mengembang. <br />
<br />
*<br />
Esok setelah pulang sekolah aku tidak dapat pulang tepat waktu, pasalnya hari ini ada latihan band. Kebetulan aku adalah personil dari salah satu band di sekolahku. Merci Band namanya. Aku mengambil alih gitaris. Karena keahlianku itu guru musik di sekolah mengajakku bergabung dengan cowok-cowok yang sudah lebih dahulu berkecimpung di Merci band. Yaitu sebagai vokalis adalah Roma. Bassist adalah Valen. Dan Drummer adalah Kia. Yup, hanya aku yang menyandang cewek tercantik disana. Yaiyalah. Kan hanya aku yang cewek. <br />
Tapi percaya atau tidak, dengan menjadi satu-satuya cewek dalam band sangat mengasyikan. Bisa tampil paling beda sendiri dan tentunya akan menjadi bahan sirikan siswi-siswi satu sekolah karena bisa akrab dengan cowok-cowok yang terkenal dan ganteng-ganteng. Nggak terkecuali frontman bandku. Siapa lagi kalau bukan Roma. <br />
Roma adalah cowok yang paling dekat denganku dibanding Valen dan Kia. Dia cowok yang baik, ramah, seru dan tempat bertukar pikiran. Justru kita sering nge-jam bersama tanpa dua personil lainnya. Namun, karena keakraban kita sekarang aku terjebak dalam perasaan terlarang. Akhir-akhir ini aku menyadari memiliki perasaan yang lebih pada Roma. Padahal aku tahu bahwa masih ada Aston di sisiku. Tapi akibat intensitas waktu yang lebih banyak kuhabiskan bersama Roma membuatku berani untuk mengambil jalan selingkuh. <br />
Dan puncaknya, dua minggu yang lalu aku memutuskan break dengan Aston. Alasanku padanya adalah aku terlalu sibuk dengan bandku. Jadi aku khawatir tak bisa memberinya perhatian khusus. Awalnya Aston menolak dengan keras. Namun setelah aku ngotot bukan main akhirnya dia menyetujuinya. Padahal sebenarnya ini hanya strategiku untuk memutuskan Aston secara perlahan. Aku tak mungkin memutuskannya tanpa sebab. <br />
Dan kejadian Aston makan bersama Chelsea seharusnya menjadi berkah tersendiri untukku. Namun entah mengapa aku malah cemburu seperti ini. Padahal inilah kesempatan yang pas untukku memutuskan hubungan kemi dan menyediakan ruang hati untuk Roma.<br />
Dua minggu itu aku habiskan hari-hariku bersama Roma. Kami sudah bisa dibilang dalam tahap PDKT. Hanya menunggu waktu untuknya agar menembakku. Namun hingga detik ini moment itu tak kujung tiba. Perlahan Roma mulai menjauh dariku. Aku tak tahu pasti apa yang terjadi padanya. Kami yang biasanya mengobrol saat istirahat kini tak lagi seperti itu. Atau yang biasanya ia rutin menelponku setiap malam kini dering telepon darinya tak terdengar lagi. <br />
Seperti hari ini. Kami semua tidak mood untuk latihan. Padahal latihan ini sangat penting untuk menyambut kepala sekolah yang baru. Valen sibuk dengan hpnya. Kia memainkan drumnya tak beraturan. Sedangkan Roma entah kemana. Karena ruangan beraura pasif, aku pun keluar ruangan dan melangkahkan kaki ke kantin. Disana aku memesan minuman dan duduk di kursi sendirian. <br />
Ketika sedang sibuk mengaduk minuman, tiba-tiba seseorang menyapaku dari arah belakang. “Hei, kok belum pulang?” ternyata suara itu berasal dari bibir Aston. Aku mati gaya melihat kedatangannya. Sudah lama tak bertemu dengannya.<br />
“Heh? Iya. Ada latihan band.” Aku pura-pura sibuk mengaduk minuman. “Lo sendiri, belum pulang?”<br />
“Iya ada latihan futsal. Nih baru selesai.” ia menjawab dengan santai. Seakan tidak pernah terjadi masalah diantara kita. <br />
“Ohh...”<br />
“Udah lama ya enggak ngobrol berdua kayak gini. Gemana kabar kamu?” tanya Aston sambil menaruh tas diatas meja. Aku sedikit terkejut dengan pertanyaannya. Kata ‘kamu’ itu membuatku tersentak. <br />
“Baik kok. Lo sendiri?”<br />
“Baik juga.” Lalu a melihat ke arah minumanku. “Bukannya kata Kak Fio kamu baru sembuh sakit? Kok minumnya es sih?” tiba-tiba Aston menjauhkan gelas itu dari hadapanku.<br />
“Sok tahu banget sih lo!” aku menarik kembali gelasnya ke tempat semula. “Lagian sok tahu banget kalau gue baru sembuh.” lanjutku ketus.<br />
“Aku tahu dari Kak Fio. Kamu sih nggak pernah nerima telepon dari aku. Makanya aku telepon Kak Fio untuk nanya keadaan kamu.” dia menjelaskan.<br />
Aku memutar bola mataku. Mencibir. “Emang lo masih peduli sama gue?” aku masih tak menatapnya. “Bukannya lo pedulinya sama Chelsea? Anak cheers.” sahutku ketus. Kali ini aku menekankan kata Chelsea dan cheers agar Aston lebih mengerti arah pembicaraanku.<br />
“Chelsea?”<br />
“Nggak usah pura-pura bodoh deh!”<br />
“Sumpah. Aku nggak ngerti apa maksud kamu.”<br />
Ekspresiku mulai masam. “Halah. Enggak usah bohong deh! Belum lama ini lo makan sama Chelsea di resto kan?!”<br />
“Resto?” Aston berpikir sejenak. “Oh itu. Gue dan Chelsea memang makan di resto. Kita nggak sengaja ketemu.”<br />
Walaupun Aston telah menjelaskan kejadian yang sebenarnya. Tapi tetap saja amarahku belum redup. Sepertinya inilah saat yang tepat untuk memojokkan Aston. “Tapi mesra banget ya. Sampai nggak ngeliat gue.” Aku mencoba mencari kesalahannya.<br />
“Ya ampun. Aku memang bener nggak ngeliat kamu Sev..”<br />
“Alasan!!!” kataku sambil bangkit dari kursi. “Bilang aja kalau lo udah jadian sama Chelsea!” aku berjalan meninggalkan Aston. Namun dengan secepat kilat dia menyusulku.<br />
“Kamu tuh salah Sev. Aku nggak pernah ada hubungan lebih sama Chelsea. Kita murni sahabat” sambil menyejajarkan langkahnya ia menyangkal.<br />
“Tapi kamu tuh udah deket banget sama dia! Lagian nggak apa-apa kok kalau kamu jadian sama dia. Gue tahu dia cantik, terkenal, anak cheers lagi. Beda sama gue.” kataku tak mau kalah. Aku terus mencari kesalahan Aston agar aku bisa secepatnya memutuskan hubungan kami.<br />
“Oke. Terserah kamu mau bilang apa. Tapi apa bedanya dengan hubungan kamu dan Roma?”<br />
Langkahku terhenti. Aku tersentak mendengar pertanyaan Aston. Kenapa dia bisa bertanya seperti itu. Aku menoleh ke arahnya. Dia menunggu jawabanku. <br />
“Gue sama Roma cuma temenan”<br />
“Sedekat itu cuma temenan?”<br />
“Ya... emang kami...temenan” aku tergagap.<br />
Pembicaraan kita terhenti. Tak ada siapa-siapa diantara kami. Sunyi.<br />
Aston memutar bola matanya. Dia tampak menghela nafas berkali-kali. “Sebenarnya kamu tuh kenapa sih Sev?” ia menatapku dengan serius. “Kayaknya ada yang beda sama kamu. Dari kita break sampai sekarang ada yang kamu sembunyikan kan?” ia mencoba mengontrol emosinya. <br />
Aku yang melihatnya seperti itu nampak kebingungan. Apa yang harus aku katakan. <br />
Setelah beberapa detik, dengan mengalihkan pandangan. Aku menguatkan diri untuk mengatakan yang sebenarnya. “Ton. Sebenarnya.” ujarku gugup. “Sebenarnya gue...gu..e.. gue bosen sama lo!” kata-kata itu meluncur bagai roller coaster dari bibirku. Aku menunduk. Rasanya aku tak tega melihat wajah Aston yang tak berdosa. <br />
“Bosan kenapa?” masih ada jawaban dari cowok itu walaupun lebih pelan.<br />
Kepalaku terangkat. “Bosan aja. Gue juga sadar. Gue nggak pernah sayang sama lo.” Kata-kataku langsung meluncur cepat. “Waktu itu gue nerima lo karena emosi. Dan gue sadar gue nggak sayang sama lo.” aku memberi alasan. <br />
“Lo suka sama cowok lain?” hardiknya. <br />
“Ehm... iya.” Aku menjawab dengan mantap. “Mending kita putus aja. Gue juga udah males break kayak gini. Daripada dipaksain” sahutku acuh tak acuh. <br />
Aston terdiam. Mungkin schok. Aku sempat melihat matanya berkaca-kaca. Tak pernah sebelumnya aku melihat ekspresi Aston seperti itu. Kemudian aku alihkan kedua bola mataku dari pandangan itu. Rasanya aku ingin mengatakan maaf. Namun bibirku sangat kelu. Aku menggenggam erat tangkai tasku. <br />
“Oke kalau itu mau lo. Gue harap lo nggak salah ambil keputusan.” ujar Aston pelan. Dia segera kabur dari penglihatanku. Langkah tegapnya kini tak akan pernah lagi setia di sampingku. Kami telah putus. <br />
Aku segera tersadar dari lamunanku melihat cowok yang sekarang resmi menjadi mantanku itu. “Ternyata ngomong seperti itu nggak susah-susah amat” kataku dalam hati. “Yang penting gue udah resmi putus dari Aston. Sekarang gue bebas!!!! Yes, inilah saatnya....” lanjutku berbicara dengan hatiku sendiri. Kali ini senyuman puas mengembang di bibirku. Sungguh setelah melakukan itu, aku sungguh merasa lega dan bahagia. Aku bak burung yang baru lepas dari sangkarya dan tak memikirkan hati sang pemilik burung. <br />
Kemudian aku melangkah mantap ke ruang seni untuk menemui Roma. Akan kuceritakan status terbaruku padanya. Aku yakin dia pasti senang dan tak perlu menunggu waktu lama lagi untuk menembakku.<br />
Hingga beberapa langkah lagi tiba di mulut pintu ruang seni aku justru melihat Roma melenggang tergesa-gesa ingin meninggalkan ruang seni. Segera ku panggilnya. <br />
“Rom, emang latihannya udah selesai?”<br />
“Hei, lo kemana aja. Gue cari-cari” katanya. Dia membuatku tersanjung. “Latihannya di cancel. Valen dan Kia pada cabut. Katanya ada urusan.”<br />
“Ohh...Tadi gue baru dari kantin.” Aku sedikit salting. “Oya, ada yang mau gue ceritain sama lo sekarang”<br />
“Hah?” Roma agak terkejut. “Aduh, kalau sekarang gue nggak bisa Sev.” Aston menolak.<br />
“Emang kenapa?!” aku pun tak kalah terkekejut hingga nada suaraku naik 3 oktaf.<br />
“Gue...gue ada urusan...” Aston sedikit gugup. Apa yang ingin ia katakan. “Aduh gimana ngomongnya ya...” dia bicara pada dirinya sendiri. Aku masih menunggu penuh heran. “Sebenarnya sekarang gue bakal pulang bareng Regina.” dia sedikit berbisik ke arahku. <br />
“Regina? Pulang bareng?” sangat lirih aku mengatakan 3 kata itu. Regina anak cheers. <br />
“Iya... kemarin gue nembak dia Sev.” Kali ini aku melihat bara semangat di bola matanya. “Dan sekarang katanya dia mau kasih jawaban! Gue deg-degan banget Sev! Doain gue ya. Semoga aja dia mau nerima gue jadi pacarnya” seakan-akan harapan yang diucapkan cowok berkulit putih ini menohok ulu hatiku hingga menembus tulang punggungku. <br />
Aku terpaku di hadapannya. Seharusnya aku senang bila lelaki pujaan hatiku ini senang. Namun rasanya mata ini tak dapat ku pejamkan. Seakan-akan mendengar guntur di siang bolong. Keegoisan dalam diriku jauh lebih mendominasi emosiku. Mataku layu. Jantungku seakan berhenti. Darahku rasanya tersumbat. Kakiku seolah membeku. Ingin rasanya aku memberontak pada Roma. Kenapa harus Regina! Apa maksudnya selama ini kau memberikan harapan padaku?! Ingin rasanya aku segera menghilang dari tatapannya. Aku sakit. Hatiku sakit sekali. <br />
Roma melihat jarum jam tangannya. “Sori banget ya Sev. Gue buru-buru. Gemana kalau nanti malam gue ke rumah lo atau telepon lo. dada” dia melambaikan tangannya meninggalkanku sendiri di tengah-tengah lorong yang dingin. Dia tak akan pernah tahu isi hatiku. Dan dia menganggapku hanya sekedar teman. Padahal aku menganggapnya sangat lebih dari itu. <br />
<br />
*<br />
Malam harinya aku mengurung diri di kamar. Tak kubiarkan siapa pun menggangguku kali ini. Meskipun Bunda dan Ayah memanggilku terus-menerus untuk sekedar makan, aku tak mempedulikannya. Atau usaha kak Fio yang pura-pura sudah mengantuk dan ingin tidur, aku pun tak menggubrisnya. Hari ini sungguh menyakitkan. <br />
Sekarang disampingku ada segulung tisu. Sedari tadi aku menangis atas kesalahan yang ku perbuat. Aku telah memutuskan hubungan yang tak berdosa dengan Aston hanya untuk mendapatkan sebongkah hati dari pria yang ternyata tak pernah menyimpan perasaan lebih terhadapku. Betapa sakitnya hatiku. <br />
Namun setelah ku berpikir panjang, sakit hatiku ini tak ada apa-apanya dengan sakit yang dirasakan Aston. Dia telah aku putuskan dengan sangat tidak terhormat. Dia yang tak pernah memliki salah justru yang menanggung ini semua. Ternyata air mata yang aku jatuhkan adalah untuk Aston. Aku tahu aku telah salah memutuskannya. Ini gara-gara hasrat terlarang mendapatkan Roma. Sekarang aku harus menganggung akibat semuanya. Aku tak mendapatkan siapa-siapa. Tak ada Aston yang selalu siap bersamaku, begitu pula Roma yang selalu menghiburku. Aku sungguh merugi. Kini aku sangat menyesal. Aku salah memprediksi semuanya.*** <br />
Fitra Mitsuihttp://www.blogger.com/profile/18120297234212029470noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1939379879671848041.post-71479948123693625332010-10-20T01:18:00.000-07:002010-10-20T01:18:28.888-07:00You were busy<meta content="text/html; charset=utf-8" http-equiv="Content-Type"></meta><meta content="Word.Document" name="ProgId"></meta><meta content="Microsoft Word 11" name="Generator"></meta><meta content="Microsoft Word 11" name="Originator"></meta><link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Cuser%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml" rel="File-List"></link><style>
<!--
/* Font Definitions */
@font-face
{font-family:Wingdings;
panose-1:5 0 0 0 0 0 0 0 0 0;
mso-font-charset:2;
mso-generic-font-family:auto;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:0 268435456 0 0 -2147483648 0;}
/* Style Definitions */
p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal
{mso-style-parent:"";
margin:0cm;
margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:12.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";}
@page Section1
{size:595.3pt 841.9pt;
margin:72.0pt 90.0pt 72.0pt 90.0pt;
mso-header-margin:35.4pt;
mso-footer-margin:35.4pt;
mso-paper-source:0;}
div.Section1
{page:Section1;}
/* List Definitions */
@list l0
{mso-list-id:1296984694;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:-1248709500 1641462986 134807555 134807557 134807553 134807555 134807557 134807553 134807555 134807557;}
@list l0:level1
{mso-level-start-at:0;
mso-level-number-format:bullet;
mso-level-text:;
mso-level-tab-stop:36.0pt;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-18.0pt;
font-family:Symbol;
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";}
ol
{margin-bottom:0cm;}
ul
{margin-bottom:0cm;}
-->
</style> <br />
<div class="MsoNormal"><span style="font-size: 20pt;">You were busy<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">When the spring arrives</div><div class="MsoNormal">When the summer passed</div><div class="MsoNormal">When the autumn ahead</div><div class="MsoNormal">When the winter turn to go</div><div class="MsoNormal">You go out fast</div><div class="MsoNormal">Meke me frozen</div><div class="MsoNormal">See my foolish in the real world</div><div class="MsoNormal">In the tight mind</div><div class="MsoNormal">I wish you were here beside me</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><ul style="margin-top: 0cm;" type="disc"><li class="MsoNormal">Always everyday</li>
</ul><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt;">Always leaves me</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt;">Always be eager to catch your dreams</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt;">Always don’t care about me</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt;">You were busy</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt;">I am your soul </div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt;">I miss you and I need you</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt;">But you never turn away from your duty</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt;">You were busy for me</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal">The clock is ticking gradually</div><div class="MsoNormal">Too quiet around of me</div><div class="MsoNormal">So that I can hear the trob of my heart</div><div class="MsoNormal">And when you come</div><div class="MsoNormal">You take another way</div><div class="MsoNormal">You don’t even look at me</div><div class="MsoNormal">You just keep your move</div><div class="MsoNormal">Can’t you realise I am the one who always waits you?</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">You rejected my call</div><div class="MsoNormal">You didn’t reply my messages</div><div class="MsoNormal">And throw me in the deepest hole</div><div class="MsoNormal">Like the trash in your life</div><div class="MsoNormal">I miss your self in the past</div><div class="MsoNormal">What’s wrong with you?</div><div class="MsoNormal">You were busy for me</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">You have changed</div>Fitra Mitsuihttp://www.blogger.com/profile/18120297234212029470noreply@blogger.com1